Mohon tunggu...
Alvin Wahyu Kurnia
Alvin Wahyu Kurnia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Menulis untuk Belajar, Bukan Menulis untuk Menggurui

Saya adalah seorang Mahasiswa Universitas Terbuka Semester 4 yang baru mendalami ilmu kepenulisan. Kegiatan sehari-hari kuliah, Pengacara (Pengangguran Banyak Acara), Jualan Desain Vektor bersama Teman, Bersepeda, dan tidak suka bermain game.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Pantai Selatan akan Tsunami

27 Juli 2021   07:37 Diperbarui: 27 Juli 2021   07:40 259
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Iya, serius atuh, mana aku kalau ngomong nggak serius"... 

Marno pun hanya bisa terheran-heran, karena dia sendiri tidak mencium bau busuk yang keluar dari tubuh anaknya tersebut.

*********

Ketika itu, matanya sempat melihat ada sebuah kejanggalan di tubuh anaknya.

"Apa itu"... 

Ujarnya...

Marno mendapati tali ban merah yang diikat di lengan kiri Anaknya, diapun tanpa pikir panjang mencopot lengan ban tersebut. Seketika itu, aroma busuk yang keluar dari tubuh Anaknya menghilang.

"Apa ini, yang membuat Rahmat (nama Anaknya) meninggal?"...Ujar Marno penuh keheranan.

Kang Anhar yang kebetulan masih disitu, melihat apa yang dilakukan oleh Marno. 

Tak disangka-sangka....

"Marno (dengan nada penuh kaget dan ingin menangis).... ternyata benar dugaanku selama ini".... Tegas Kang Anhar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun