Mohon tunggu...
M Alvin Noor Reza
M Alvin Noor Reza Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Mahasiswa

newbie dalam membuat artikel

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kesejahteraan Pahlawan Tanpa Tanda Jasa

7 Oktober 2019   18:24 Diperbarui: 7 Oktober 2019   18:29 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pahlawan tanpa tanda jasa, mungkin semua orang sepakat menyematkan gelar tersebut kepada para guru di Indonesia yang tanpa lelah mendidik dan mengajarkan moral kepada generasi penerus bangsa. 

Hanya saja mereka kini profesi mereka tidak terjamin kesejahteraanya. Terutama guru honorer. Padahal guru adalah salah satu faktor penting yang membentuk moral generasi masa depan Indonesia.

Lalu bagaimana orang-orang yang berprofesi sebagai guru di Indonesia, apakah mereka sudah sejahtera dalam kehidupan sebagai tenaga pengajar ?. Isu kesejahteraan ini sering kali menjadi salah satu topik jika akan berlangsung kontestasi politik tetapi ketika para pejabat politik sudah duduk di kursi jabatannya isu ini seakan hanya menjadi janji manis untuk mendulang suara saja.

Tingkat Ekonomi Guru

Soal ekonomi guru, Berbicara mengenai ekonomi guru tidak hanya tentang upah atau gaji  yang  memadai, tetapi juga jaminan sosial untuk kesehatan dan hari tua (pensiun) serta kepastian masa jabatan dalam posisi tertentu. Tetapi ketika menyoroti soal upah terutama guru honorer, bukan rahasia umum lagi bahwa upah mereka sangat kecil dibandingkan profesi lain, bahkan besarnya tidak sampai gaji UMR.

Dana BOS Nasional amat bergantung dengan jumlah siswa di sekolah yang diberikan bantuan. Semakin sedikit siswa di sekolah tersebut tentu semakin dikit dana Bantuan Operasional Sekolah yang diberikan. 

Nilai dana BOS juga tidak besar  hanya sekitar Rp 800.000,- per siswa per tahun. Dana ini akan dicairkan per tiga bulan masing-masing 20%, 40%, 20%, dan di triwulan terakhir sebesar 20%.

Alokasi untuk guru honorer ada di belanja pegawai yang hanya 20%. Itupun akan dibagi-bagi kepada staf kependidikan lainnya seperti sekuriti, tata usaha, kebersihan, dan staf kependidikan lainnya. Sungguh miris sekali melihat data tersebut.

Bandingkan dengan gaji buruh yang besarnya sama atau melebihi UMR, belum lagi tiap tahun terjadi kenaikan tetapi masih saja mengeluh tidak cukup. Padahal profesi guru tidak kalah penting, guru adalah pekerjaan mulia yang mendidik dan membentuk moral generasi penerus bangsa.

Keamanan Dalam Mengajar

Di Indonesia mungkin kita sering mendengar apalagi dengan adanya media sosial suatu kasus terkait guru dan murid.  Baik itu kasus murid menentang berkelahi guru, guru yang sedang mengajar siswa malah merokok, berjoget, bermain-main dikela bahkan minum minuman keras dan di upload di sosial media seakan-akan itu menjadi hal yang membanggakan atau menjadi suatu pencapaian. 

Namun ketika sudah viral mereka hanya mengupload video meminta maaf seakan akan itu sudah menjadi tren dan tidak aneh lagi di mata masyarakat.  Begitukah moral penerus generasi masa depan Indonesia ?. 

Hukuman memang masih menjadi pro dan  kontra Tetapi banyak pihak yang menyetujui diterapkan hukuman jika dirasa melanggar aturan yang berat, hukuman juga harusnya menjadi hukuman yang sifatnya mendidik, tidak sampai melakukan tindakan kekerasan ataupun yang bisa merusak psikis siswa seperti bullying. tetapi ketika segala sesuatu yang bersifat teguran saja bisa menjadi masalah yang berlanjut ke proses hukum bagaimana ketika siswa tersebut melakukan kesalahan, apa akan dibiarkan begitu saja. Ketika sudah seperti itu yang terjadi adalah kasus seperti diatas, siswa tidak lagi menghormati guru, dan bisa melakukan hal yang mereka mau.

Masa Depan Guru

Ketika seperti ini, bagaimana nasib guru di Indonesia kedepannya ?. sudah sulit dalam tingkat ekonomi juga tidak bebas dalam menjalankan pekerjaannya. Untungnya ada kabar baik datang dari pemerintah. Bahwa mulai tahun depan guru honorer tidak lagi mendapatkan gaji dri dana BOS, jadi menurut menteri pendidikan gaji guru honorer akan di cairkan dari DAU (Dana Alokasi Umum). 

Jadi besar gaji guru honorer bisa sebesar UMR, mungkin dengan adanya usulan tersebut tingkat ekonomi guru honorer akan meningkat,  Semoga saja ini bukan hanya menjadi wacana ataupun seperti janji manis para politikus yang ketika sudah mendapatkan kursi lupa akan segala janjinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun