Mohon tunggu...
Alvin Christopher Chow
Alvin Christopher Chow Mohon Tunggu... Pelajar SMA Kolese Kanisius Jakarta

Ad Maiorem Dei Gloriam

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Kenaikan Harga Emas Tak Terbendung, Sampai Kapan Tren Ini Terus Berlanjut?

10 Mei 2025   22:14 Diperbarui: 12 Mei 2025   13:34 1303
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar Emas dan US Dollar (Sumber: shafaq.com)

4. Permintaan Tinggi dari Bank Sentral dan Investor Besar

Disamping para investor yang berlomba-lomba membeli emas sebagai investasi potensial, berbagai bank sentral di dunia juga meningkatkan cadangan emas mereka (contohnya Tiongkok dan Rusia). Pada tahun 2024 yang lalu saja, borongan emas bank-bank sentral dunia mencapai 1.045 ton. Tindakan ini dilakukan dengan tujuan melindungi aset mereka dari risiko global, misalnya resesi. Tujuan lainnya adalah diversifikasi cadangan devisa, agar tidak mengalami ketergantungan terhadap valuta asing seperti USD.

Kenaikan harga emas ini juga membawa dampak bagi berbagai lapisan masyarakat. Bagi para investor, peningkatan harga emas jelas membawa keuntungan. Nilai pasar emas yang semakin tinggi membuat para investor bisa mendapatkan keuntungan yang jauh lebih tinggi pula. Namun bagi masyarakat umum, tren ini bisa berdampak pada kemampuan masyarakat dalam membeli emas untuk tabungan maupun dalam bentuk lain seperti perhiasan. Indonesia, sebagai negara dengan tambang emas dan pasar perhiasan yang besar akan mengalami dampak ganda, positif terhadap ekspor emas, namun di sisi lain menekan konsumsi domestik terhadap emas dan produk-produk turunannya.

Banyak analis yang memperkirakan bahwa tren ini belum akan berakhir. Lukman Leong, seorang analis mata uang dan emas, memaparkan hasil analisanya yang menunjukkan bahwa harga emas bisa saja menembus USD4.000,00 pada akhir tahun 2025 ini. Selama ketidakstabilan geopolitik belum mereda dan inflasi global masih tinggi, maka harga emas diyakini akan melanjutkan tren kenaikannya. Namun, terdapat beberapa faktor yang perlu diperhatikan:

  • Jika keadaan geopolitik global mulai stabil, permintaan terhadap safe haven akan menurun.
  • Jika mata uang USD kembali menguat secara signifikan, maka harga emas bisa mengalami penurunan.
  • Jika dua situasi di atas terjadi, maka bank sentral dapat menurunkan kembali suku bunganya, yang berpotensi berakibat pada penurunan harga emas.

Sikap yang dapat diambil oleh masyarakat, khususnya investor, adalah tetap berhati-hati dan bijaksana dalam berinvestasi emas. Meskipun emas dianggap sebagai safe haven, namun terdapat banyak faktor yang bisa menyebabkan kenaikan, penurunan, dan stabilnya harga emas. Oleh karena itu, solusinya adalah bertindak bijak dalam investasi emas:

1. Memantau Berita Global

Kondisi geopolitik global sangat berpengaruh terhadap tren pergerakan harga emas. Oleh karena itu, seorang investor yang bijak harus senantiasa mengikuti perkembangan aktual berbagai peristiwa-peristiwa global yang dapat berpengaruh, misalnya konflik internasional, pergerakan suku bunga The Fed (bank sentral AS), serta fluktuasi nilai tukar USD dan bahkan rupiah (sebagai investor asal Indonesia). Berangkat dari sana, investor bisa menentukan waktu yang sekiranya tepat untuk membeli hingga menjual emas sebagai aset yang ia miliki.

2. Investasi secara Bertahap

Harga emas tidak dapat diramalkan secara pasti, melainkan hanya dapat diprediksi dengan menganalisa situasi-situasi yang ada. Oleh karena itu, investasi dalam bentuk emas harus dilakukan secara bertahap, guna menghindari potensi pembelian pada puncak harga.

3. Melakukan Diversifikasi Aset

Investasi emas memang tergolong sebagai salah satu yang terstabil, namun mengandalkan emas dengan menaruh seluruh aset (all in) dalam bentuk emas juga bukanlah tindakan yang bijak. Sebaliknya, melakukan diversifikasi portofolio bisa membuat aset anda lebih aman dari fluktuasi harga yang terkadang tak terduga, misalnya mengkombinasikan investasi emas dengan kepemilikan saham dan obligasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun