Mohon tunggu...
ALVINA MEISSY GWENDA PUTRI
ALVINA MEISSY GWENDA PUTRI Mohon Tunggu... Mahasiswa

Mahasiswa aktif di PGSD UNNNES

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Intregasi Seni Rupa dalam Pembelajaran IPAS melalui "Puzzel Peta Interaktif"

5 Oktober 2025   11:28 Diperbarui: 5 Oktober 2025   11:28 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mahasiswa PGSD UNNES Melaksanakan Bakti Akademisi: Integrasi Seni Rupa dengan Pembelajaran IPAS melalui "Puzzle Peta Interaktif"

Dalam era pendidikan abad ke-21, kreativitas bukan lagi sekadar pelengkap, melainkan ruh utama dalam proses belajar mengajar. Inilah semangat yang dihidupkan oleh mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Negeri Semarang (UNNES) melalui kegiatan Bakti Akademisi. Salah satu wujud nyatanya adalah pengembangan media pembelajaran berbasis seni rupa yang diberi nama "Puzzle Peta Interaktif" untuk mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS) kelas IV SD.

Seni Rupa sebagai Jembatan Ilmu

Seni rupa dalam konteks pendidikan dasar bukan hanya tentang menggambar atau mewarnai, melainkan sarana berpikir visual yang mampu menjembatani konsep abstrak menjadi konkret. Ketika siswa diajak memahami simbol, arah mata angin, dan bentuk wilayah pada peta, banyak yang masih kesulitan membayangkan hubungan antara gambar dan dunia nyata. Di sinilah seni rupa mengambil peran.

Melalui Puzzle Peta Interaktif, unsur estetika warna, bentuk, dan visualisasi menjadi jalan masuk bagi siswa untuk belajar secara menyenangkan dan bermakna. Proses belajar bukan lagi sekadar mendengarkan penjelasan guru, tetapi melibatkan tangan, mata, dan pikiran secara aktif.

"Puzzle Peta Interaktif": Belajar Peta dengan Sentuhan Seni

Media ini berbentuk puzzle peta sederhana yang didesain dengan bahan karton tebal atau kertas seni berwarna kontras. Setiap potongan mewakili bagian wilayah tertentu pulau, provinsi, atau bahkan lingkungan sekitar sekolah. Siswa diminta menyusun potongan-potongan itu hingga membentuk peta utuh, lengkap dengan simbol, legenda, dan arah mata angin.

Kegiatan ini bukan sekadar permainan. Saat menyusun potongan, siswa dilatih berpikir logis, mengenal pola spasial, serta mengembangkan motorik halus dan konsentrasi. Ketika dimainkan dalam kelompok, muncul pula nilai-nilai kolaborasi, komunikasi, dan empati hal yang sejalan dengan profil lulusan.

Integrasi IPAS dan Pembelajaran Mendalam

Kurikulum Merdeka menekankan pentingnya pembelajaran mendalam (deep learning), yaitu belajar yang melibatkan olah pikir, olah hati, dan olah rasa. Puzzle Peta Interaktif menjadi contoh konkret penerapan prinsip ini.
Siswa tidak hanya menghafal letak wilayah atau simbol peta, tetapi diajak menemukan makna di balik setiap potongan puzzle: mengapa arah utara berada di atas, bagaimana simbol digunakan untuk mewakili tempat, hingga bagaimana peta menggambarkan dunia nyata secara sederhana.

Pendekatan semacam ini membuat pembelajaran IPAS terasa hidup dan relevan. Anak-anak belajar sambil bermain, berpikir sambil berkreasi, dan memahami ilmu pengetahuan dengan cara yang dekat dengan pengalaman mereka sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun