Mohon tunggu...
alvian Izzul
alvian Izzul Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa pendidikan Bahasa Arab

seek experience to learn each part

Selanjutnya

Tutup

Diary

Menelisik Keindahan Banyuwangi 2

12 Juni 2022   19:31 Diperbarui: 21 Juli 2022   05:43 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
bukan poto ilustrasi he he

Chapter 2

PERJALANAN

Ujian Akhir Semester belum usai, pun juga dengan tugas-tugas yang seakan-akan menjadi beban hidup kala itu belum menemukan titik terangnya akan tetapi kami sudah mulai mempersiapkan diri guna untuk pemberangkatan ke kabupaten Banyuwangi. 

Tugas akhir semester yang sekiranya bisa diselesaikan, dikebut untuk diselesaikan jauh-jauh hari sebelum deadline, agar supaya tidak menjadikan beban bagi kita nantinya ketika sudah sampai di Banyuwangi sehingga saya bisa menikmati juga lebih bisa menikmati liburan eh lebih fokus dalam melaksanakan kegiatamn KKM ini.

Dari 16 anggota kelompok kami hanya 6 mahasiswa yang akan melakukan perjalanan dari kota Malang menuju Banyuwangi yaitu Abil, Ikbal, Fadlih, Fauzan, Fida, karena keenam lainnya merupakan mahasiswa dari Banyuwangi yang pada semester ini juga melaksanakan perkuliahan secara daring sehingga mereka memutuskan untuk tidak ke Malang, 

dan dua yang lain sudah berada di kabupaten Situbondo, dan yang dualainnya akan menyusul karena ingin menuntaskan tugas serta ujian akhir semester mereka.

Dari pagi saya bergegas mempersiapkan apa-apa kebutuhan yang diperlukan nantinya di perjalanan juga ketika sudah sampai di Banyuwangi. Kendaraan motor saya cek satu persatu dari ban roda depan, belakang, bensin dll. Pakaian yang sekiranya diperlukan saya rapikan dan saya masukkan kedalam tas, peralatan mandi, nyuci baju juga kebutuhan perkuliahan seperti laptop, buku tak lupa saya siapkan.

Tak kalah penting adalah persiapan jasmani, dari h--1 minggu sebelum perjalanan saya sudah mulai memperhatikan pola makan saya dan makanan apa yang dimakan, dikarenakan lambung ini sangat rawan terhadap makanan-makanan yang pedas, kecut dan tajam. Perbanyak sayuran karena tinggi serat juga protein hewani harus bisa terpenuhi dengan pola 2 kali makan sehari.

Kami memutuskan untuk berangkat pada jam 2, hanya dengan mengandalkan sepeda motor dan gmaps sebagai teman tunggangan dan acuan dalam perjalanan. Berangkat dari Malang melewati Pasuruan dan berhenti di Probolinggo guna menunaikan sholat subuh. Perjalanan terasa begitu lama, karena kita baru pertama kali melakukan perjalanan ke Banyuwangi.

Melewati jalan di pesisir pantai utara adalah pengalaman pertama yang sungguh mengesankan, pemandangan indah yang disajikan, laut yang tenang tidak seperti halnya laut pantai selatan yang terkenal akan ombaknya yang besar. Hutan mangrove yang berbanjar-banjar dengan akar yang menjuntai dari ranting pohon ke tanah menambah keeksotisan pemandangan pantai utara.

 Perjalanan kami kali ini bertepatan dengan pelaksanaan UAS, hal yang kita khawatirkan benar-benar terjadi, di tengah perjalanan salah satu dari kami harus menyelesaikan ujian, dimana ujian itu dikerjakan dengan tenggat waktu sesuai jadwal 

dari jurusan sehingga memaksa kita mau tidak mau untuk memberhentikan perjalamnan kami. Kami memilih tempat yang sekiranya gratis, numpang tanpa ada biaya tambahan, dan Alhamdulilah di tengah perjalanan kami menemukan gubuk kecil, seperti bekas tempat menjual buah-buahan yang sudah tidak ditempati, dan akhirnya kami memutuskan untuk beristirahat dan menunggu teman kami menyelesaikan tugasnya. Tak berselang lama kami lanjut meneruskan perjalan.

            Kami berencana untuk singgah dahulu ke rumah Fay salah satu teman anggota kelompok kami sebelum pergi ke Banyuwangi, tepatnya di Situbondo guna untuk mengistirahatkan badan kami yang letih setelah lamanya perjalanan kami. Meskipun kami singgah di rumah teman baru, kami disambut baik oleh teman kami dengan dihidangkan makanan rigan juga nasi rawon. Juga dipersilahkan untuk bersih-bersih badan.

            Di tengah percakapan saya melihat banyak tumpukan berkas-berkas yang ada di atas meja, alih-alih merapikannya saya mengambil beberapa untuk saya baca karena penasaran akan apa isi yang ada di dalamnya. Terkejut ketika melihat berkas lamaran menjadi bagian dari petugas Taman Nasional Baluran. Dengan wajah lugunya saya memberanikan melemparkan pertanyaan kepada tuan rumah,

"Ini kok ada berkas lamaran kerja di Taman Nasional Baluran?" cetusku..

"Itu berkas ayahku punya, beliau petugas disana" jawabnya.

"Uwuu keren bet dah" balasku.

Obrolan kami akhirnya mengenai tempat wisata istimewa ini, betapa tertariknya saya untuk mengetahui bagaimana Taman Nasional Baluran itu, karena ini adalah merupakan tempat yang sejak dulu saya dan teman-teman alumni pengen kunjungi.

Di tengah obrolan teman kami menawarakan untuk berkunjung ke tempat itu, yang ternyata jarak antara rumahnya dengan Taman Nasional Baluran cukup dekat, akhirnya tanpa pikir panjang kami memutuskan untuk pergi untuk mengunjunginya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun