Mohon tunggu...
Alvian Dharma
Alvian Dharma Mohon Tunggu... -

kompasiana

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Dingin

18 April 2014   03:36 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:32 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

dingin sangat dingin

badan ku dingin seperti angin di tengah malam
apa yang terjadi? badan ini sangat dingin

kaku aku kaku
badan ku kaku seperti seperti patung patung di museum
apa yang terjadi? badan ini kaku

sedih sedih ku melihat orang orang bersedih
apa yang terjadi mengapa mereka bersedih sambil melihatku
apa aku seburuk dan sebengis itu?

coklat aku ditutupi coklat
ah bukan ini tanah merah yang sering kulihat bersama kekasihku dulu
mengapa mereka menutupiku dengan tanah seperti tanaman saja?

ah aku ingat aku telah tiada

aku telah bertemu malaikat pencabut nyawa
sedih aku mengingat aku telah tiada
meninggalkan kekasih dan keluarga
entah aku menuju kedamaian di surga
atau entah aku menuju siksaan neraka
atau aku hanya menuju sebuah ketiadaan hampa

entahlah aku sudah tiada

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun