Mohon tunggu...
Alve Hadika
Alve Hadika Mohon Tunggu... Buruh - Simpatisan Lingkungan

~

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Andaikan Teori "Emotional Bank Account" Diimplementasikan pada Alam

2 September 2018   12:59 Diperbarui: 3 September 2018   11:49 2042
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pernah ga, kepikiran kalo semua hukuman alam yang kita rasakan selama ini, merupakan efek dari tabungan emosi negatif  yang kita berikan ke alam? Mungkin gempa, banjir, atau bencana alam lainnya ini merupakan ulah kita yang  "tidak sopan" kepada alam? Ibarat kasus tadi, apakah selama ini kita ngasih "gorengan", atau malah "ngomel-ngomel" ke alam?

Saya pernah membaca sebuah artikel, dimana ada sebuah keluarga yang hidup berdampingan dengan seekor singa.

Jika dari awal keluarga ini memberikan emosi yang negatif, mungkin singa ini telah menjadikan mereka sebagai makanannya.

Namun, karena si singa di service layaknya keluarga, singa yang notabene-nya adalah aspek alam dan buas, berubah menjadi seekor peliharaan yang disenangi oleh keluarga tersebut. Hal ini merupakan contoh kecil dimana alam dapat diajak kerjasama asalkan manusia mampu menanamkan emosi positif kepada mereka.

Ya, kita jadikan semua yang telah lampau menjadi peristiwa berharga, jangan sampai emosi-emosi negatif berulang terasa oleh mereka.

Tabungan-tabungan emosi positif ini dapat berupa apapun, yang penting bertujuan untuk menjaga, melestarikan dan konservasi.


Hal kecil seperti tidak membuang sampah sembarangan, atau mulai tumbuh bersama alam seperti mulai menanam pohon di pekarangan, atau bagi yang bisa berperan besar, mungkin bisa menghentikan kerusakan lingkungan, seperti pencegahan pembakaran hutan, penangkapan pemburu satwa liar, dan lain-lain, ini merupakan langkah kita dalam memberikan emosi positif kepada alam.

Saya berasumsi, jika sikap positif ini marak dilakukan oleh masyarakat, maka alam pun tak segan untuk memberikan dampak positif langsung kepada kita. Mungkin langsung hari ini, besok, atau suatu saat nanti.

***

Alve Hadika

Mahasiswa Pascasarjana Sekolah Ilmu Lingkungan, Universitas Indonesia

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun