Mohon tunggu...
Sayyid Jumianto
Sayyid Jumianto Mohon Tunggu... Guru - Menjadi orang biasa yang menulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis untuk perubahan yang lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Politik

Sadap, Catut dan... Sebuah Ironi

21 November 2015   15:31 Diperbarui: 21 November 2015   15:46 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Seseorang lesu di pojok warung kopi dan diantaranya kepul asapnya ada rasa bersalah yang besar, kopi itu ditunggu supaya dingin dikedai yang banyak pembelinya ini

"resah dan gelisah mang, " keluhnya pada tukang kopi

"apa mas bro?" selidik tukang kopi

"mau kerja susah, mau minum kopi resah, semua dibicarakan diradio, tv, dan koran" kata seseorang ini

"aku juga,  semua membuat aku terkenal ,tetapi konotasiku jadi jelek" sahut seseorang yang agak di kegelapan disamping seseorang  dipojok warung itu.

 

semua diam, semua hilang dalam sekejab sekelumit asap rokok dan asap kopi, membuat suasana agak cair

seseornag yang tukang sadap dan seseorang tukang catut paku, juga nampaknya kembali ceria setelah canda sang penjual kopi membuat cair suasana ini.

 

Kata sadap dan catut sekarang menjadi terkenal, karena ulah oknum menteri yang"menkudeta" oknum DPR, adalah kenyatan bagaimanapun inilah kelakuan dan inilah sikap saling jegal buntut pilpres kemarin nampaknya mulai menghangat lagi.

Seperti bara api yang di kipas-kipas kanan kiri dan inilah agenda besar untuk "melengserkan" Ketua DPR dan nampaknya yang pengen jadi ketua sudah mintip-mintip, mau maju , karena  bila semua birokrasi dan legeslatif juga eksekutif terpegang partai"pemenang" maka semua akan "mudah" 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun