Seseorang lesu di pojok warung kopi dan diantaranya kepul asapnya ada rasa bersalah yang besar, kopi itu ditunggu supaya dingin dikedai yang banyak pembelinya ini
"resah dan gelisah mang, " keluhnya pada tukang kopi
"apa mas bro?" selidik tukang kopi
"mau kerja susah, mau minum kopi resah, semua dibicarakan diradio, tv, dan koran" kata seseorang ini
"aku juga,  semua membuat aku terkenal ,tetapi konotasiku jadi jelek" sahut seseorang yang agak di kegelapan disamping seseorang  dipojok warung itu.
Â
semua diam, semua hilang dalam sekejab sekelumit asap rokok dan asap kopi, membuat suasana agak cair
seseornag yang tukang sadap dan seseorang tukang catut paku, juga nampaknya kembali ceria setelah canda sang penjual kopi membuat cair suasana ini.
Â
Kata sadap dan catut sekarang menjadi terkenal, karena ulah oknum menteri yang"menkudeta" oknum DPR, adalah kenyatan bagaimanapun inilah kelakuan dan inilah sikap saling jegal buntut pilpres kemarin nampaknya mulai menghangat lagi.
Seperti bara api yang di kipas-kipas kanan kiri dan inilah agenda besar untuk "melengserkan" Ketua DPR dan nampaknya yang pengen jadi ketua sudah mintip-mintip, mau maju , karena  bila semua birokrasi dan legeslatif juga eksekutif terpegang partai"pemenang" maka semua akan "mudah"Â