"Masihkah kamu tegar untuk perjuangkan prinsipmu itu?" Kata kakak dan adikku ketika pandemi korona ini betul-betul memukul roda ekonomi kami, "tulisanmu tidak laku, novel independentmu juga tidak pernah ada yang baca, cerpenmu...cuma dilirik segelintir orang" sadar aku sadar tetap aku nikmati sebagai proses walau rasanya hari ini aku mau menangis bila lihat raut wajah istriku dirumah nanti.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!