Mohon tunggu...
Sayyid Jumianto
Sayyid Jumianto Mohon Tunggu... Guru - Menjadi orang biasa yang menulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis untuk perubahan yang lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Eksekusi

8 September 2021   06:57 Diperbarui: 8 September 2021   07:06 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Banyak orang yang bertanya banyak orang yang menulis tentang peristiwa besar pagi ini. 

September 2022 banyak orang tak habis mengerti semua bingung ini tentang seorang pejabat negara yang masih menjabat untuk kedua kalinya.

Menjadi orang penting di negeri ini dan banyak yang suka dan ngeri atas segala keputusannyan. 

Semua orang hormat hargai kepemimpinannya dan semua penjilat disekelilingnya juga turut mendapat apa yang diingunkannya.

Dekat penguasa masih bisa pejabat disekelilingnya tersenyum  walau tahu rakyat terjepit dua hal.

Rakyat tahu pamdemi dan keaulitan ekonomilah yang harus mereka kerjakan, tetap tersenyum walau hati pahit sepahit empedu.

Lapangan itu sudah penuh panggung besar sudah disiapkan dan corong-corong Toa sudah dipasang sementara layar lcd besar terpampang besar.

Banyak awak media yang sudah siap abadikan moment ini. Media dalam negeri dan luar negeri juga menyorotnya dan semakin bertanya-tanya tentang kejadian yang akan mereka livekan hari ini. 

Rasa penasaran itu tidak bisa mengundang banyak orang hanya khusus yang bervaksin dan terbatas rakyat online dan offline menanti kabar dengan dag dig dug dan cemas.

Semua menyorot padanya ketika lembar pidato dan email hampir bersamaan diterima awak media yang ada disitu.

Terpampang jelas pengunduran dirinya untuk  yang lebih baik bagi negeri ini. "Setelah pandemi ini sedikit demi sedikit sirna tahun 2022 ini saya putuskan untuk mundur dari jabatan saya" .

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun