Mohon tunggu...
Sayyid Jumianto
Sayyid Jumianto Mohon Tunggu... Guru - Menjadi orang biasa yang menulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis untuk perubahan yang lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Jejak Bapak, 1965: Idealisme Itu (03)

1 September 2021   11:45 Diperbarui: 1 September 2021   12:15 234
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bapak tidak seterkenal pelukis-pelukis istana yang hanya berkarya ketika menerima pesanan para pejabat negara.

 Idealisme itulah yang selalu buat kami takjub, membela yang papa, menegakkan ekonomi berdiri dikaki sendiri serta tidak tunduk pada lekuk dan liku kekuasaan saat itu.

Kebebasan yang selalu buat kuping penguasa merah bila mendengarnya. Kebebasan berkarya walau terhimpin beban ekonomi dan sosial yang tidak mendukung keadaan waktu membuat semua orang terlena janji-janji surga PKI kala itu.

Bukan ku ingatkan tentang bulan september ini yang sungguh bulan paling pilu buat bangsa ini. Apakah kamu tidak mau tahu bahwa kekuasaan, ideilogi dan sosial ekonomi itulah menjadi sumbu pendek sampai kini adanya.

Memamg jauh sekarang petualang-petualang politik lebih canggih daripada diera tahun 1960an semua memang beda. Kesempatan dan peluang itu tetap ada untuk memperjuangkan ideologi serta partainya demi kekuasaan yang akan datang.

#cerpen september 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun