Mohon tunggu...
Sayyid Jumianto
Sayyid Jumianto Mohon Tunggu... Guru - Menjadi orang biasa yang menulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis untuk perubahan yang lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Menyusur waktu mendengar musik yang membeku di Borobudur

11 Mei 2021   05:50 Diperbarui: 11 Mei 2021   05:53 562
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menyusur waktu mendengar musik yang membeku di Borobudur

Sayyid jumianto

Semua yang di tuliskan terpahat rapi relief sebagai buku dan bukti bahwa simbah, nenek moyang kita telah berpikir maju kedepan tinggalkan bukti, pustaka diatas batu bernama Borobudur.

Suara dari borobudur, saya sebetulnya benar-benar awam setahu saya tempat ibadah buat umat budha dan tempat rekreasi menulis tentang ini sungguh harus cari referensi sampai habis sahur ini saya baru dapatkan ternyata reliefnya tidak hanya tentang ke agamaan ternyata juga tentang masalah sosial, budaya dan kehidupan masyarakat saat itu baik bekerja cari nafkah, mengelola pemerintahan kemasyarakatan saat itu, kehidupan seni budaya, alat kehidupan dan sebagainya.

Bangunan yang di buat antara abad ke 8 sampai ke 9 masehi ini membuktikan bahwa nenek moyang  kita  adalah bangsa yang cerdas dan unggul dalam seni, budaya dengan bingkai ke agamaan yang luhur dan mencerdaskan.

Sungguh saya tertarik dengan gambar relief yang bernuansa menabuh gamelan ternyata alat musik gamelan sudah ada di masa itu. Gamelan berwujud "kendang" atau tabla bisa jadi itu disebut  demikian karena dibuat dari kayu yang dilubangi dengan di beri kulit (sapi atau domba) yamg untuk membunyikannya demgan di tabuh lamgsung dengan tangan atau dengaan alat lainnya kayu untuk timbulkan suara. 

Psudeo gamelan yang hingga kini di manfaatkan di kesenian jawa sebgai kendang yang di modifikasi sebagai ketipung (untuk musik ndangdut) dan tabla sendiri yang harus dipukul dengan kayu serta musik islami yakni rebana inilah perkembangan" kendang " saat ini dan itu juga mempengaruhi alat musik barat yang mereka sebut Drum.

Saya awam dalam musik  apalagi nama alatnya tetapi Allah Swt telah memberikan rahmatNya untuk simbah-simbah kita bahwa seni itu ada dan harus dinikmati oleh kita. 

Borobudur adalah bukti nyata" buku batu" sebagai  pembelajaran buat kita bahwa "arsip" dan perpustakasn itu nyata.

 Itulah yang dipersembahkan oleh kakek dan nenek moyang kita "menulis dalam keabadiannya" dengan batu supaya kita sadar atas jadi diri kita sebagai bangsa yang besar berilmu pengetahuan serta cerdas dimasa itu.

Relief ini sungguh mengandung pesan religi, ilmu pengetahuan serta seni dalam masa kehidupan antara abad ke 8 sampai abad ke 9 yang membuktikan kita telah maju dan mampu menginformasikan sampai menembus perjalanan waktu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun