Pada galibnya media dapat mempunyai kebebasan untuk menayangkan atau tidak menayangkan bukan prediksi seperti pertandingan olah raga (sepak bola) tetapi media massa dapat berperan independen, lepas dari dikotonomi politik, pemilik modal dan organisasi sosial tertentu, karena belajar dari tahun 1965 akhirnya sejarah membuktikan sejak 1998 media sedemikian bebasnya dan macam media semakin banyak membuat sense of humanity atau upaya tindakan massa masif tertentu ternyata sedikit banyak ada media massa yang tidak jelas misinya bukan mencegah isu negatif ini malah jadi kompor, tampak di sini sekarang benar massa emasnya tetapi kita tetap harus berkaca pelajaran yang lalu.
Sekarang kembali kita bisa belajar dari masa lalu benar suatu peristiwa dampak yang ditimbulkan baik atau buruk berskala nasional dapat kita ambil sebuah pelajaran bahwa media (massa) dapat "mengerem" kemungkinan dampak buruk (hoax) dengan mempertimbangkan segi positif dulu yang dikedepankan.
---
#alsayyidja992017
*)sumberbahan dan foto buku 30 tahun Indonesia merdeka