Kerja kelompok dapat menjadi cara yang sangat efektif untuk menggunakan prinsip-prinsip scaffolding di dalam kelas. Hal ini dikarenakan siswa dapat belajar dari satu sama lain saat bekerja bersama dalam sebuah proyek.Â
Siswa yang lebih maju dapat membantu siswa lain belajar sambil meningkatkan keterampilan mereka sendiri dengan menjelaskan kepda temannya.Â
Cobalah untuk membuat kelompok yang berisi siswa dengan keahlian dan tingkat pembelajaran yang berbeda untuk memaksimalkan pembelajaran siswa.
Pastikan setiap siswa dalam kelompok berpartisipasi aktif. Jika guru melihat satu siswa melakukan sebagian besar pekerjaan, mintalah dia meminta pendapat siswa lain, dan tekankan pentingnya kontribusi dari setiap siswa.
3. Mengurangi Bantuan dari Guru
Kelemahan potensial dari scaffolding adalah kemungkinan memberikan terlalu banyak bantuan. Hal ini menyebabkan siswa menjadi pasif, bukan aktif.
Jika guru menggunakan teknik scaffolding, sebaiknya guru tidal langsung memberikan bantuan dan memberikan saran. Biarkan setiap siswa bekerja sendiri terlebih dahulu.Â
Ketika mereka mulai kesulitan, pertama-tama mulailah dengan mengajukan pertanyaan tentang apa yang telah mereka lakukan dan apa yang menurut mereka harus mereka lakukan selanjutnya.Â
Sebisa mungkin, ajukan pertanyaan terbuka (open ended queation) yang mendorong mereka untuk menemukan solusi sendiri, namun bukan hanya memberi tahu mereka.
Misalnya, jika seorang siswa mencoba membangun menara balok, akan lebih membantu jika mengatakan hal-hal seperti "Menurut kamu, bagaimana cara membuat menara ini lebih kuat?" atau "Menurut kamu mengapa menara itu jatuh?" daripada "kamu perlu membuat fondasi lebih besar."
Setelah membuat siswa memikirkan masalahnya, maka guru dapat mulai menawarkan saran konkret tentang apa yang harus dilakukan selanjutnya, tetapi pastikan untuk terus mengajukan pertanyaan untuk membantu meningkatkan pemahaman siswa.Â