Mohon tunggu...
Aloina Majesty
Aloina Majesty Mohon Tunggu... Lainnya - aloina.majesty@gmail.com

Mahasiswa Ilmu Komunikasi President University

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Self-love sebagai Langkah Pencegahan Self-harm ala Peluk Jiwa

20 Desember 2020   13:00 Diperbarui: 20 Desember 2020   13:00 273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Istilah bahwa semester akhir kuliah itu sangat berat sudah sangat klise di telinga kita semua. Banyak hal kemudian di kesampingkan demi menempatkan urusan kuliah menjadi prioritas.  Apalagi di masa pandemi seperti sekarang ini, rasanya bukan hanya mahasiswa tingkat akhir yang akan kewalahan. Kalau sudah begini, masalah psikologis akan sangat rentan untuk dibahas.

Hal mengejutkan datang dari penelitian oleh PDSKJI.org yang menyebutkan bahwa masalah psikologis terbanyak ditemukan justru pada kelompok usia 17-29 tahun. Sementara menurut American Psychological Association (APA) pada penelitian tahun 2018, rentang usia 15-21 tahun memiliki gangguan psikologi ter parah di bandingan stasi umur lainnya yang mungkin dirasa lebih memiliki banyak tanggungan finansial dan moral. 

Tak jarang ditemukan kasus self-harm atau tindakan menyakiti diri sendiri sebagai pelampiasan beban pikiran, rasa frustasi, dan tertekan. 

Namun sebenarnya, jika oknum dalam usia rentan tersebut sadar akan nilai dirinya dan melakukan pengelolaan stress yang benar, maka angka tindakan self-harm ini kemudian dapat di tekan. Karena pada dasarnya, ketika tahu bahwa dirinya berharga, self-harm bukanlah pilihan untuk dilakukan dalam melampiaskan beban pikiran.

Peluk Jiwa, sebuah community movement dan campaign yang dibentuk oleh beberapa mahasiswa tingkat akhir Ilmu Komunikasi President University kemudian merasa memiliki beban moral untuk menggaungkan isu self-love bagi remaja dan kaum muda Indonesia, sebagai salah satu langkah awal untuk mencegah tindakan self-harm.

Menjadi mahasiswa tingkat akhir yang paham betul dan mengalami sendiri beratnya tantangan kuliah, tim Peluk Jiwa sadar akan pentingnya apresiasi terhadap diri sendiri atas hal-hal baik yang sudah dilakukan.

Pemahaman bahwa diri setiap individu layak untuk diperlakukan baik adalah hal yang ingin disuarakan tim Peluk Jiwa melalui campaign online yang mereka mulai pada September 2020. 

Peluk Jiwa ingin setiap orang yang berjuang untuk mimpi dan bertahan akan masalahnya masing-masing tidak lupa dan abai terhadap kesehatan  jiwa, mental dan psikologis nya sendiri.

Melalui campaign ini juga Peluk Jiwa menghadirkan konten-konten dan materi yang kemudian diharapkan mampu memberi dan menularkan semangat kepada kaum muda Indonesia untuk mengapresiasi diri mulai dari hal-hal kecil.

Community ini menggunakan Instagram sebagai media utama dalam melaksanakan campaign ini. Selain itu juga memanfaatkan media audio podcast di Spotify untuk mendukung dan memaksimalkan pesan dan nilai self-love itu sendiri.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun