Mohon tunggu...
Agung Laksono
Agung Laksono Mohon Tunggu... Guru - Putune mbah nun

Tulisanku terkadang kontradiksi dari yang kita imani sebagai norma selama ini tapi sebenarnya itu hanya sebuah paradoks yang merepresentasikan kehidupan dari sudut pandang yang jarang dilirik, memaknai peristiwa bukan sekedar menceritakan kejadian. Agung Laksono

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Aswatama

30 September 2019   00:23 Diperbarui: 30 September 2019   00:21 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aswatama

Diam-diam di malam dia mengusut-ngusut
Tanpa permisi.
Kekalahan bratayudha bukan akhir
Biar kubisikan lewat telingamu pelan
Pecundang dan nama buruk adalah konsekuensi dari setiap petempuran
Dan sejarah milik pemenang.
Bima, arjuna dan seluruh putra pandawa
mendenguslah dengan ngorokmu
Akan kutikam..akan kutikam
Meski pada akhirnya aku dikutuk
Menjadi manusia tanpa cinta

Almualif

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun