Mohon tunggu...
Almizan Ulfa
Almizan Ulfa Mohon Tunggu... Pensiunan Peneliti Utama Kementerian Keuangan RI -

Just do it. kunjungi blog sharing and trusting bogorbersemangat.com, dan, http://sirc.web.id, email: alulfa@gmail.com, matarakyat869@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Apa Betul Brenton Tarrant Fobia Muslim?

17 Maret 2019   16:34 Diperbarui: 17 Maret 2019   18:45 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
beberapa sumber:Dokpri

Siapa yang tidak kenal dengan sosok sadis Brenton Tarrant?  Mantan pelatih kebugaran berwarganegara Australia ini melakukan kekejian di kota Christ Church, New Zealand, 14 Maret 2019 yang lalu. Di Masjid Al Noor kota wisata yang sangat indah dan damai ini ia membrondong jemaah Masjid Al Noor yang sedang menunaikan ibadah shalat Jumah. Dengan stelan ala Rambo bersenjata senapan otomatis bajingan ini menewaskan empat puluh sembilan orang dan  menciderai lebih dari 50 jemaah lain nya. Dua atau tiga orang WNI yang juga sedang beribadah Jumah disini ikut terluka parah.

Menurut  The AsianaAge.com, tukang jagal muda ini adalah pengembara yang sudah menjelajahi kawasan Eropa dan Asia termasuk pernah berkunjung ke Bulgaria dan beberapa negara Eropa Timur lain nya, Pakistan, Turki, dan bekerja di Korea Utara. Siapa sebetulnya sosok keturunan Eropa Skotlandia ini yang saat ini baru berumur 28 Tahun? Apakah ia orang gila yang dengan keji melakukan tindakan biadab ini?

Sebagian jawaban itu diberikan oleh berbagai media nasional dan internasional. CNN mengatakan bahwa Brenton adalah pelatih Gym yang baik di pusat kebugaran the Big River Squash & Fitness Centre in the northern New South Wales town of Grafton. Manajernya ini yang ia bekerja di Gym itu di tahun 2000an, Tracey Gray, mengatakan : He was "as normal as one person as to the next,......He never showed any extremes of extremist views or any crazy behavior."  

Sebagian besar lagi pertanyaan penulis diatas tersebut dijawab oleh The AsianAge.com dengan rujukan utama Manisfesto Tarrant yang ia unggah di akun facebook dan instagram pribadi nya (sudah diblokir). The AsianAge.com menjelaskan sosok jagal ini dengan 10 pertanyaan. Kesepuluh pertanyaan tersebut adalah,

1. What does Brenton Tarrant's manifesto say? 2.  Why did he carry out the attack? 3.  Why did he target those people (Moslems) ? 4.  For how long did he plan this attack? 5.  Why did he choose this time to attack? 6.  Why did he choose New Zealand as a place to attack? 7.  Does he consider it a terrorist attack? 8.  Does he feel any remorse for the attack? 9.  Was the attack "racist" in origin? dan 10.  If he survives, does he intend to go on trial? (Selengkapnya)

Berdasarkan uraian dari kesepuluh tanya dan jawab itu serta dengan merujuk ke berbagai media, penulis menyimpulkan bahwa sosok Tarrant ini, yang saya duga masih melajang, adalah memposisikan dirinya sebagai keturunan Eropa yang tersisihkan. Mereka tersisihkan oleh imgran non-white yang ia jumpai dalam pengembaraan nya baik di Eropa maupun di pelosok bumi yang lain. Dimana-mana ia menjumpai imigran kulit berwarna yang dalam menurut alam pikiranannya hidup berkecukupan dan bahagia  serta yang cenderung banyak anak. 

Ia, kelihatannya, berpikir harus bertindak sendiri sebagai pahlawan penyalamat keturunan Eropa yang tertindas. Ia merencanakan serangan biadab ini, menurut kita orang waras, tiga tahun yang lalu, dalam usia yang masih sangat muda, 25 tahun.

Pertanyaannya sekarang adalah kenapa Moslems NZ yang dijadikan target? Bukankah imigran terbesar dunia adalah Cina dan India? Keturunan Muslim utamanya Timteng memang ada, tetapi tidak sebanyak dua kelompok terdahulu. 

Menurut penulis, faktor terpenting dipilihnya Jemaah Masjid Al Noor NZ oleh orang ini adalah karena faktor kemudahan saja. Jemaah Masjid dapat dikatakan hampir 100% atau bahkan 100% adalah imigran bukan orang berkulit putih. Beda dengan Gereja, yang sangat banyak di NZ terutama di kota wisata Christ Church ini, jemaah nya berbaur antara keturunan Eropa dan Non-Eropa. 

Alam pikiran orang sesat ini, menurut kita yang normal, saya kira,  ia merasa terpanggil atau lebih persisnya terobsesi untuk melindungi warga keterunan Eropa tanpa memnghiraukan nasib diri nya sendiri. Ia bertindak atas nurani nya sendiri tanpa ada pihak lain yang terlibat. 

Kesimpulan nya Brenton Tarrant tidak memusuhi Muslim secara spesifik. Ia dengki dengan semua ras selain ras kulit putih Eropa. Muslim adalah bagian dari orang Non-Eropa yang ia musuhi dan lingkungan di Masjid Al Noor, Christ Church, NZ, sangat mendukung aksi teror nya tersebut. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun