Melalui perspektif ini, akuntansi dipahami sebagai cermin kemanusiaan sarana untuk menafsirkan kehidupan ekonomi dengan empati, menegaskan kejujuran melalui angka, dan membangun kepercayaan sosial melalui transparansi. Akuntansi tidak lagi sekadar alat administratif, tetapi menjadi praktik etis yang menghubungkan manusia dengan sesamanya dan dengan makna kehidupan itu sendiri.
Sintesis Filosofis Umum
Dari keseluruhan analisis epistemologis, ontologis, dan aksiologis hermeneutik Wilhelm Dilthey, dapat disimpulkan bahwa:
- Secara epistemologis, akuntansi adalah proses memahami realitas ekonomi melalui kombinasi penjelasan rasional dan pemahaman maknawi.
- Secara ontologis, akuntansi adalah ekspresi kehidupan manusia yang menafsirkan dan menata pengalaman ekonominya.
- Secara aksiologis, akuntansi adalah tindakan bermoral yang memadukan nilai, empati, dan makna moral.
Dengan demikian, akuntansi hermeneutik tidak hanya menjawab pertanyaan bagaimana dan mengapa manusia menghitung, tetapi juga untuk apa manusia menghitung.
Laporan keuangan bukan lagi dokumen teknis, melainkan narasi eksistensial tentang manusia yang berjuang memahami dan menghidupi nilai-nilai kebaikan dalam dunia ekonomi.
Akuntansi yang demikian tidak hanya benar secara teknis, tetapi juga benar secara manusiawi karena ia hidup dari cinta, empati, dan moralitas yang menjadi inti dari kehidupan itu sendiri.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI