Mohon tunggu...
Allyssa Auralila
Allyssa Auralila Mohon Tunggu... Mahasiswi Universitas Mercu Buana | Prodi Akuntansi S1 | NIM 43223010097

Dosen Pengampu: Prof. Dr. Apollo Daito, S.E., Ak., M.Si., CIFM., CIABV., CIABG

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Teori Akuntansi Pendekatan Hermeneutik Wilhelm Dilthey

12 Oktober 2025   23:21 Diperbarui: 12 Oktober 2025   23:21 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: PPT 'Teori Akuntansi Pendekatan Hermeneutik Wilhelm Dilthey' by Prof Apollo, FEB UMB 2025

Nama: Allyssa auralila

NIM: 43223010097

Mata Kuliah: Teori Akuntansi 

Dosen pengampu: Prof. Dr. Apollo Daito, S.E., Ak., M.Si., CIFM., CIABV., CIABG

Sumber: PPT 'Teori Akuntansi Pendekatan Hermeneutik Wilhelm Dilthey' by Prof Apollo, FEB UMB 2025
Sumber: PPT 'Teori Akuntansi Pendekatan Hermeneutik Wilhelm Dilthey' by Prof Apollo, FEB UMB 2025

Pendahuluan: Dualitas Pengetahuan dalam Ilmu

Wilhelm Dilthey (1833--1911) adalah seorang filsuf Jerman yang memiliki kontribusi besar terhadap perkembangan ilmu sosial dan humaniora (Geisteswissenschaften). Ia dikenal sebagai tokoh yang memperkenalkan konsep dualisme pengetahuan, yakni pembedaan antara ilmu alam (Naturwissenschaften) dan ilmu roh atau ilmu kemanusiaan (Geisteswissenschaften). Pemikiran ini muncul sebagai respons terhadap dominasi positivisme pada abad ke-19 yang menekankan bahwa semua bentuk pengetahuan harus tunduk pada metode ilmiah yang bersifat kuantitatif dan empiris.

Menurut Dilthey, pandangan positivistik tersebut tidak mampu menjelaskan kompleksitas kehidupan manusia. Positivisme hanya berfokus pada hal-hal yang dapat diukur dan diamati, sehingga mengabaikan dimensi makna, nilai, dan pengalaman batin manusia. Bagi Dilthey, pengetahuan tentang manusia tidak dapat disamakan dengan pengetahuan tentang alam karena keduanya memiliki hakikat dan cara memahami yang berbeda secara ontologis maupun metodologis.

  • Ilmu Alam (Naturwissenschaften)

Ilmu alam berfokus pada realitas luar yang dapat diobservasi, diukur, dan dijelaskan melalui hukum sebab-akibat. Dalam pendekatan ini, peneliti memosisikan diri sebagai pengamat yang netral dan terpisah dari objek yang dikaji. Tujuannya adalah menjelaskan fenomena dengan cara menemukan hubungan kausal yang bersifat universal.

Jika dikaitkan dengan akuntansi, paradigma ilmu alam tercermin dalam pendekatan positivistik. Akuntansi dipandang sebagai sistem pengukuran ekonomi yang bersifat netral dan dapat diuji dengan metode kuantitatif. Laporan keuangan dianggap sebagai representasi objektif dari kondisi ekonomi suatu entitas. Misalnya, penelitian yang menilai pengaruh leverage terhadap profitabilitas atau hubungan antara corporate social responsibility (CSR) dengan nilai pasar perusahaan sepenuhnya menggunakan pendekatan empiris yang mengukur variabel-variabel secara matematis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun