Sesuai dengan namanya, kedua pemuda ini berasal dari Madura. Jika tempo hari di beranda facebook saya ada orang yang berteriak-teriak soal pekerjaan yang tidak memadai di daerahnya sendiri. Tiba-tiba saya ingin melihat apakah orang yang berteriak-teriak itu, orang yang mengaku putra daerah itu bisa atau tidak mengipasi sate kehidupan ini. Jangan-jangan ia cuma bisa makan dari belas kasih orang tuanya meskipun ia sudah berbekal ilmu yang tinggi.
***
NB: Terinspirasi dari Puthut EA yang berjudul Martabak
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!