Mohon tunggu...
Al Johan
Al Johan Mohon Tunggu... Administrasi - Penyuka jalan-jalan

Terus belajar mencatat apa yang bisa dilihat, didengar, dipikirkan dan dirasakan. Phone/WA/Telegram : 081281830467 Email : aljohan@mail.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Mengunjungi Dua Masjid Tua Bernuansa Nusantara di Melaka

17 Mei 2016   16:02 Diperbarui: 15 April 2019   17:40 242
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Masjid Kampung Hulu Melaka. Dokpri

Tata cara ibadah di masjid tersebut juga mirip dengan tata cara ibadah di Indonesia yang mayoritas menganut madzhab Syafii, seperti bacaan yang dibaca sebelum shalat, bacaan qunut saat shalat subuh maupun dzikir sehabis shalat.

Shalat di kedua masjid tersebut seperti shalat di kampung sendiri. Saya juga sempat berbincang-bincang dengan beberapa jamaah masjid di Masjid Kampung Hulu. Mereka cukup terbuka dan ramah menerangkan berbagai hal mengenai masjid-masjid di Melaka dan suasana kehidupan beragama di Melaka, termasuk suasana harmonis dengan umat beragama lain.

Selain bangunan masjid, di Melaka juga banyak terdapat bangunan tempat ibadah lain yang berusia cukup tua seperti Christ Church yang didirikan pada tahun 1753, Gereja Katholik St. Francis Xavier  berdiri tahun 1859, Kelenteng Cheng Hoon Teng berdiri tahun 1705, Kuil Sri Poyatha Vinayagar Moorthi berdiri tahun  1781 dan Gereja St Paul yang berdiri tahun 1521.

Tulisan serial Melaka lainnya :

1. Semalam di Melaka

2. Menikmati Senja di Tepi Sungai Melaka

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun