Mohon tunggu...
ALIYOGA FEBRIYANTO
ALIYOGA FEBRIYANTO Mohon Tunggu... PENASEHAT DIRI SENDIRI

Sebagai manusia pada umumnya, saya hadir dengan segala kelebihan dan kekurangan. Merayakan hidup dalam kesederhanaan, menemukan keindahan dalam hal-hal kecil, dan belajar dari setiap langkah. apakah masih berarti jika adab dan ilmu tanpa kejujuran. 1%

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

mengapa belajar nahwu itu penting ?

6 September 2025   14:45 Diperbarui: 6 September 2025   14:43 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Contoh: (Marartu bi Zaidin) - Saya melewati Zaid.

  • (Zaidin) berharakat kasrah karena didahului oleh harf jar (bi).

  • Jazm (): Ditandai dengan harakat sukun (). I'rab ini khusus untuk Fi'il Mudhari' (kata kerja sekarang/akan datang). Contoh:

    • Fi'il Mudhari' yang didahului oleh partikel "lam" ber-i'rab jazm.

    • Contoh: (Lam yaktub) - Dia tidak menulis.

    • (yaktub) berharakat sukun karena didahului oleh partikel (lam).

  • Mengapa Belajar Nahwu Tidak Bisa Dilupakan?

    Mempelajari Nahwu seperti mempelajari peta untuk menjelajahi wilayah yang luas. Tanpa peta, kita mungkin tersesat atau salah jalan. Sama halnya dengan bahasa Arab, tanpa Nahwu, kita tidak akan bisa memahami dengan benar, terutama saat membaca teks klasik atau kitab suci yang harakatnya sering kali tidak ditulis.

    Contoh sederhananya ada pada kata (Muslimun) yang dapat berubah menjadi (Musliman) atau (Muslimin) tergantung posisinya dalam kalimat. Perubahan kecil ini memiliki makna besar.

    Jadi, meskipun Nahwu terlihat rumit, manfaatnya sangat besar. Mulailah dengan memahami konsep dasar, pelajari satu per satu, dan jangan pernah berhenti. Dengan tekad dan ketekunan, memahami bahasa Al-Qur'an dan hadis akan terasa lebih mudah dan menyenangkan.

    Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

    HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    4. 4
    5. 5
    6. 6
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
    Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
    LAPORKAN KONTEN
    Alasan
    Laporkan Konten
    Laporkan Akun