Mohon tunggu...
ALIYOGA FEBRIYANTO
ALIYOGA FEBRIYANTO Mohon Tunggu... PENASEHAT DIRI SENDIRI

Sebagai manusia pada umumnya, saya hadir dengan segala kelebihan dan kekurangan. Merayakan hidup dalam kesederhanaan, menemukan keindahan dalam hal-hal kecil, dan belajar dari setiap langkah. apakah masih berarti jika adab dan ilmu tanpa kejujuran

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

mengapa belajar nahwu itu penting ?

6 September 2025   14:45 Diperbarui: 6 September 2025   14:43 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Ketika 'Fa' Bukan Lagi 'Fa' Biasa, Tapi 'Fa' Yang Penuh Makna

Belajar nahwu itu seperti mencoba merakit lemari IKEA tanpa instruksi. Anda tahu ada sekrup, paku, dan papan, tapi Anda tidak tahu mengapa sekrup itu harus masuk ke lubang yang itu, dan bukan lubang yang ini. Rasanya seperti setiap huruf Arab yang Anda kenal tiba-tiba memiliki identitas ganda, bahkan triple.

Ambil contoh huruf "fa". Di sekolah, "fa" hanyalah "fa". Tapi di dunia nahwu, "fa" bisa menjadi "fa" yang menandakan kelanjutan, "fa" yang menunjukkan sebab, atau bahkan "fa" yang tiba-tiba muncul tanpa alasan yang jelas, hanya untuk membuat Anda pusing. Anda merasa seperti detektif bahasa, mencoba mencari tahu mengapa "fa" di kalimat A berperilaku berbeda dengan "fa" di kalimat B.

Perjuangan Mencari Subjek yang Hilang

Lalu ada yang namanya subjek dan predikat. Dalam bahasa Indonesia, sangat mudah: "Saya makan nasi." Jelas. Tapi dalam bahasa Arab, subjeknya bisa tiba-tiba menghilang. Misalnya, kalimat "Qul Huwallahu Ahad". Di mana subjeknya? Anda harus mencarinya, dan kadang, subjeknya bersembunyi di balik makna atau bahkan di balik imajinasi Anda sendiri.

Ini seperti bermain petak umpet dengan kalimat. Kadang subjeknya bersembunyi di balik kata kerja, kadang dia ada di kalimat sebelumnya, dan kadang Anda harus menebaknya dari konteks. Nahwu mengajarkan Anda untuk menjadi sangat teliti, bahkan sampai pada level paranoia. Setiap harakat, setiap sukun, dan setiap huruf mati seolah-olah berteriak, "Saya punya rahasia!"

Ketika Akhiran Kata Berubah-ubah Seperti Kameleon

Yang paling menantang dari semuanya adalah perubahan harakat di akhir kata. Disebut i'rab. Satu kata bisa berakhiran "u", "a", atau "i", tergantung posisinya di dalam kalimat. Ini seperti kata-kata memiliki mood yang berubah-ubah.

  • "Al-Qur'an" bisa menjadi subjek dan berakhiran "u" (Al-Qur'anu).

  • Tapi kalau dia jadi objek, dia langsung berubah berakhiran "a" (Al-Qur'ana).

  • Dan kalau dia didahului oleh preposisi, dia langsung cemberut dan berakhiran "i" (Al-Qur'ani).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun