Mohon tunggu...
aliyah xiaojie
aliyah xiaojie Mohon Tunggu... mahasiswa

baca novel

Selanjutnya

Tutup

Joglosemar

Produk Digital vs Fisik: Kenapa Jual Ebook Masih Cuan di Tren Bisnis 2026

15 Oktober 2025   10:50 Diperbarui: 15 Oktober 2025   11:02 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Joglosemar. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com

Halo Sobat Digital!

Siapa di sini yang masih berpikir bahwa bisnis ebook itu sudah ketinggalan zaman? Mungkin kamu membayangkan orang cuma mau baca dari aplikasi atau website gratisan. Tapi, faktanya, di tengah banjir konten video dan podcast, pasar produk berbasis tulisan, baik itu ebook digital maupun buku fisik niche, justru semakin matang dan menjanjikan, apalagi kalau kita intip trennya sampai tahun 2026!

Yuk, kita bedah potensi bisnis ini dengan santai, melihat kenapa peluangnya masih terbuka lebar.

Bagian 1: Ebook (Digital): Raja yang Makin Ganas

Dari sisi bisnis produk digital, ebook adalah gerbang termudah untuk memulai. Kenapa dia masih jadi Raja hingga 2026?

1. Biaya Produksi Nyaris Nol

Begitu kamu selesai menulis dan mendesain satu file PDF atau EPUB, biaya untuk menjualnya 1.000 kali, 10.000 kali, atau bahkan tak terbatas, hampir tidak ada. Nggak perlu repot stok, gudang, atau kurir! Ini namanya high-margin business.

2. Kekuatan Konten Niche dan Hyper-Specific

Di tahun 2026, orang tidak mencari informasi umum. Mereka mencari solusi yang sangat spesifik. Misalnya, bukan "Cara Belajar Desain Grafis," tapi "Panduan Cepat 30 Hari Menguasai Ilustrasi Vektor untuk Brand UMKM."

Ebook yang sukses adalah yang menjawab problem spesifik audiensnya. Ini bisa berupa checklist, panduan step-by-step, atau template siap pakai.

3. Kecepatan Akses (Instant Download)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Joglosemar Selengkapnya
Lihat Joglosemar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun