Setelah data bank berhasil diimpor, software akuntansi akan menggunakan algoritma tertentu untuk secara otomatis mencocokkan transaksi yang ada di catatan perusahaan (misalnya, transaksi penjualan, pembayaran, atau pengeluaran) dengan transaksi yang tercatat di bank.
Algoritma ini biasanya mempertimbangkan beberapa faktor seperti tanggal transaksi, jumlah, dan deskripsi. Jika sistem menemukan kecocokan yang sesuai, transaksi tersebut akan secara otomatis ditandai sebagai telah direkonsiliasi.
Fitur pencocokan otomatis ini dapat menghemat waktu dan upaya yang sangat besar dibandingkan dengan melakukan pencocokan transaksi secara manual satu per satu.
Semakin baik kualitas data yang dimasukkan ke dalam sistem akuntansi perusahaan, semakin tinggi pula tingkat keberhasilan pencocokan otomatis yang dilakukan oleh software.
3. Fitur Identifikasi dan Penanganan Selisih yang Efisien
Meskipun banyak transaksi dapat dicocokkan secara otomatis, seringkali masih ada transaksi yang tidak dapat langsung ditemukan pasangannya.
Software akuntansi akan menampilkan daftar transaksi yang belum direkonsiliasi ini, baik yang ada di catatan perusahaan namun belum di bank (seperti cek yang belum dicairkan) maupun yang ada di bank namun belum tercatat di perusahaan (seperti biaya administrasi bank atau pendapatan bunga).
Pengguna dapat dengan mudah melihat daftar ini dan melakukan investigasi lebih lanjut untuk mengetahui penyebab selisih tersebut.
Software biasanya juga menyediakan fitur untuk menambahkan penjelasan atau catatan pada transaksi yang belum cocok, serta memungkinkan pengguna untuk membuat jurnal penyesuaian langsung di dalam sistem untuk mencatat transaksi yang hanya ada di salah satu sisi (perusahaan atau bank).
4. Pembuatan Laporan Rekonsiliasi Bank dengan Mudah dan Cepat
Setelah semua transaksi yang relevan telah dicocokkan dan selisih telah diidentifikasi serta ditangani, software akuntansi dapat secara otomatis menghasilkan laporan rekonsiliasi bank.
Laporan ini akan menunjukkan saldo kas menurut catatan perusahaan, saldo kas menurut catatan bank, serta daftar item-item yang menyebabkan perbedaan antara kedua saldo tersebut (seperti outstanding checks dan deposits in transit).
Laporan ini disajikan dalam format yang jelas dan mudah dipahami, dan dapat diekspor ke berbagai format seperti PDF atau spreadsheet.
