Mohon tunggu...
Alip Yog Kunandar
Alip Yog Kunandar Mohon Tunggu... Penulis - Bukan Pemikir, Meski Banyak yang Dipikirin

Dosen Ilmu Komunikasi UIN Jogja, yang lebih senang diskusi di warung kopi. Menulis karena hobi, syukur-syukur jadi profesi buat nambah-nambah gizi. Buku: Memahami Propaganda; Metode, Praktik, dan Analisis (Kanisius, 2017) Soon: Hoax dan Dimensi-Dimensi Kebohongan dalam Komunikasi.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Stalin: (99) Galau di Kampung Sendiri

8 Maret 2021   22:51 Diperbarui: 9 Maret 2021   22:10 345
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Alip Yog Kunandar

Episode Awal: (1) Soso

Episode Sebelumnya: (98) Kabar Buruk Saat Pulang

*****

Joshwa Telashevili atau Pak Jojo, tinggal lima rumah dari rumah Soso. lelaki setengah baya yang usianya di atas Pak Beso dan Mak Keke itu tinggal berdua dengan istrinya Memeta Rukasidze atau Mak Meme. Tiga anaknya sudah berkeluarga dan tak satupun yang tinggal di Gori, kebetulan semuanya memang perempuan dan ikut dengan suaminya masing-masing.

Hidangan makan malam yang tersaji sederhana, roti lavashi dan terong badridjani yang dibumbui. Entah karena lapar atau kangen makanan kampung itu, Soso makan dengan lahap. Keluarga itu sangat sederhana, bahkan rumah Soso pun rasanya lebih bagus. Dinding rumah itu hanya terbuat dari batu bata yang direkatkan dengan tanah liat. Bedanya, lebih terawat ketimbang rumah peninggalan Pak Beso yang sudah hampir setahun terabaikan.

"Kadang aku kasihan sama kau, So..." kata Mak Meme. "Saat kamu masih kecil, keluargamu seolah keluarga paling bahagia di sini. Ibumu cantik, bapakmu ganteng, usahanya lumayan. Keluarga dari ibumu sering datang berkunjung ke sini, terutama pamanmu, Sandala juga bibi-bibimu, Gio dan Anna Geladze. Tapi sejak bapakmu mulai ngaco, semuanya terlihat berbeda. Utang di sana-sini, rumahtangga berantakan, keluarga-keluaramu mulai menjauh, sampai akhirnya si Keke itu harus menghidupimu seorang diri. Pontang-panting ke sana-sini!"

"Saya bahkan tak ingat kalau ibu saya punya saudara, Mak..." kata Soso.

"Kau masih terlalu kecil saat mereka masih sering berkunjung, mungkin kau tak bisa mengingatnya sama sekali..." imbuh Mak Meme.

"Bagaimana ceritanya paman saya itu terbunuh polisi, Pak?" Soso melirik Pak Jojo.

Pak Jojo menggeleng, "Entahlah. Aku hanya mendengarnya begitu, kata tetangga-tetangga yang lain. Katanya ada orang yang menyusul ibumu membawa kabar itu. Terus ibumu pergi ke sana. Itu saja yang kutahu!" jawabnya. "Kalaupun aku bertemu dengan paman dan bibi-bibimu, aku juga mungkin sudah tak mengenalinya lagi!"

"Bagaimana sekolahmu?" tanya Mak Meme.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun