Episode Awal: (1) Soso
Episode Sebelumnya: (78) Sepucuk Surat
*****
Setelah menerima surat itu, kusir kereta itu pamitan. Tak banyak informasi yang bisa digali darinya, percuma juga Soso menahan dan menanyainya. Informasi yang ia bisa dapatkan hanya, kusir itu diminta oleh Tatiana mengantarkan surat itu tadi pagi, dan memberinya ongkos juga alamat. Tatiananya ada di Rustavi. Soal kenapa ia tak jadi ke Tiflis, tak akan bisa dijawab oleh kusir itu. Ya mungkin di surat itulah jawaban semua pertanyaannya.
Soso masuk ke dalam rumah, tapi kemudian ia teringat pada Sabine, pelayan kedai Jerman yang masih menunggunya, dan juga soal makanan dan minuman yang belum dibayarnya. Soso memasukkan surat itu ke dalam cockha yang tak dipakainya, uangnya juga ada di situ. Ia pun kembali ke kedai dan menyimpan surat itu tanpa membukanya terlebih dahulu. Nanti saja, pikirnya, setelah menyelesaikan urusan dengan gadis Jerman itu.
Soso kembali ke mejanya. Sabine masih di situ.
"Sudah selesai urusannya?" tanya gadis itu.
Soso mengangguk, "Hanya menunggu surat..."
"Kenapa tak membacanya dulu?" tanya Sabine lagi.
"Nanti saja, nggak harus kubaca saat ini kok..." jawab Soso. "Kamu masih lama?"
"Yaa tergantung kamu. Aku kan sudah selesai di sini, tinggal pulang," jawabnya. "Kalau kamu masih di sini dan masih mau ngobrol ya ayo, tapi kalau kamu ada urusan penting, ya aku pulang juga..."