Mohon tunggu...
Alip Yog Kunandar
Alip Yog Kunandar Mohon Tunggu... Bukan Pemikir, Meski Banyak yang Dipikirin

Dosen Ilmu Komunikasi UIN Jogja, yang lebih senang diskusi di warung kopi. Menulis karena hobi, syukur-syukur jadi profesi buat nambah-nambah gizi. Buku: Memahami Propaganda; Metode, Praktik, dan Analisis (Kanisius, 2017) Soon: Hoax dan Dimensi-Dimensi Kebohongan dalam Komunikasi.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Stalin: (79) Kepincut Jerman, Lupa Rusia

14 Februari 2021   21:40 Diperbarui: 15 Februari 2021   23:20 348
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Episode Awal: (1) Soso

Episode Sebelumnya: (78) Sepucuk Surat

*****

Setelah menerima surat itu, kusir kereta itu pamitan. Tak banyak informasi yang bisa digali darinya, percuma juga Soso menahan dan menanyainya. Informasi yang ia bisa dapatkan hanya, kusir itu diminta oleh Tatiana mengantarkan surat itu tadi pagi, dan memberinya ongkos juga alamat. Tatiananya ada di Rustavi. Soal kenapa ia tak jadi ke Tiflis, tak akan bisa dijawab oleh kusir itu. Ya mungkin di surat itulah jawaban semua pertanyaannya.

Soso masuk ke dalam rumah, tapi kemudian ia teringat pada Sabine, pelayan kedai Jerman yang masih menunggunya, dan juga soal makanan dan minuman yang belum dibayarnya. Soso memasukkan surat itu ke dalam cockha yang tak dipakainya, uangnya juga ada di situ. Ia pun kembali ke kedai dan menyimpan surat itu tanpa membukanya terlebih dahulu. Nanti saja, pikirnya, setelah menyelesaikan urusan dengan gadis Jerman itu.

Soso kembali ke mejanya. Sabine masih di situ.

"Sudah selesai urusannya?" tanya gadis itu.

Soso mengangguk, "Hanya menunggu surat..."

"Kenapa tak membacanya dulu?" tanya Sabine lagi.

"Nanti saja, nggak harus kubaca saat ini kok..." jawab Soso. "Kamu masih lama?"

"Yaa tergantung kamu. Aku kan sudah selesai di sini, tinggal pulang," jawabnya. "Kalau kamu masih di sini dan masih mau ngobrol ya ayo, tapi kalau kamu ada urusan penting, ya aku pulang juga..."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun