Mohon tunggu...
Alip Yog Kunandar
Alip Yog Kunandar Mohon Tunggu... Penulis - Bukan Pemikir, Meski Banyak yang Dipikirin

Dosen Ilmu Komunikasi UIN Jogja, yang lebih senang diskusi di warung kopi. Menulis karena hobi, syukur-syukur jadi profesi buat nambah-nambah gizi. Buku: Memahami Propaganda; Metode, Praktik, dan Analisis (Kanisius, 2017) Soon: Hoax dan Dimensi-Dimensi Kebohongan dalam Komunikasi.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Salah Demo

11 Februari 2021   11:21 Diperbarui: 11 Februari 2021   12:54 233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi foto: jatimtimes.com

"Kata siapa?" tanya Haji Samud.

"Kata si Darman!" jawab Wak Dulkhamid.

"Fitnah itu. Saya bersumpah, sampai detik ini saya tidak pernah memelihara kambing seumur hidup saya!" kata Haji Samud.

"Lah itu yang di kebon belakang rumah Pak Lurah, bukannya kandang kambing?" tanya Mang Ucup, sebelah Wak Dulkhamid.

"Kata siapa itu kambing? Anak kecil saja bisa bedakan, mana kambing dengan domba!" kata Haji Samud. "Yang saya pelihara itu semuanya domba, domba garut, bukan kambing. Nah bantuan pemerintah itu berbentuk indukan domba, bukan indukan kambing!"

Warga saling melirik dan berbincang dengan sebelahnya. "Berarti kita salah demo dong?" tanya Mang Ocim sebelah Mang Ucup.


"Ya salah lah!" kata Haji Samud. "Kalau mau demo itu yang jelas, jangan fitnah. Jelas-jelas bantuan pemerintah itu domba, kok ditanyai kambing!"

"Gimana ini Darman?" tanya Mang Oong sebelah Mang Ocim.

Darman jadi bingung. "Salah demo. Udah bubar aja!" kata Darman.

Semua yang hadir menggerutu dan mulai membubarkan diri karena kecewa. Ki Kardi masih berdiri di tempatnya. Darman terpaksa mendekatinya. "Ayo pulang Ki, salah demonya, bukan kambing ternyata domba!"

"Jadi nyate domba bukan nyate kambing?" tanya Ki Kardi. Darman mengangguk saja, biar cepat urusannya. "Ya sudah, saya juga males kalo domba mah, sudah sering. Yang belum pernah itu makan sate kambing, bukan domba!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun