"Insha Allah... kalau ada tarikan ke Batumi dari Samtredia lagi, atau pas aku pulang ke Batumi, aku akan mampir..." jawabnya.
Soso juga ikut pamit padanya. Tanpa diduga, lelaki bertubuh besar dengan kumis tebal itu juga memeluknya dengan erat. "Kau juga anak muda. Kau kawanku sekarang. Keluargaku. Meski kita berbeda dalam banyak hal..." katanya.
"Terimakasih Pak... terimakasih atas perbincangannya dan tentu saja sarapannya yang luar biasa..." jawab Soso.
Sementara pada si Vaso, Pak Sokoroff hanya menjabat tangannya dan menepuk-nepuk pundaknya. Setelah berpamitan pada istrinya juga, mereka pun kembali ke atas kereta.
*****
BERSAMBUNG: (54) Salju di Batumi
Catatan: