Mohon tunggu...
Alip Yog Kunandar
Alip Yog Kunandar Mohon Tunggu... Penulis - Bukan Pemikir, Meski Banyak yang Dipikirin

Dosen Ilmu Komunikasi UIN Jogja, yang lebih senang diskusi di warung kopi. Menulis karena hobi, syukur-syukur jadi profesi buat nambah-nambah gizi. Buku: Memahami Propaganda; Metode, Praktik, dan Analisis (Kanisius, 2017) Soon: Hoax dan Dimensi-Dimensi Kebohongan dalam Komunikasi.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Stalin: (5) Beasiswa PHP!

1 Desember 2020   09:09 Diperbarui: 16 Desember 2020   15:37 327
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Jadi Romo Chark bohong? Apanya yang bohong?"

"Sudah kubilang, belum tentu Romo Chark yang bohong..."

"Terus siapa?" Soso mulai kehilangan kesabaran.

"Bukan soal siapa yang bohong!" kata Mak Keke lagi setengah membentak. Soso diam. Emaknya itu, kalau sudah jengkel atau lagi ngambek, jangan dilawan, bapaknya aja nggak berani. Makanya Soso memilih tidak bertanya lagi, dan menunggu saja penjelasan berikutnya. Nggak mungkin Mak Keke akan diam, apalagi kan urusan sekolah itu menyangkut dirinya juga.

"Kita harus membayar 40 rubel setahun...." kata Mak Keke setelah diam beberapa saat.

Soso melongo, "Lah... katanya saya dapet beasiswa Mak..."


"Iya, tapi beasiswanya nggak berarti sekolahnya gratis. Beasiswanya berupa potongan biaya. Biaya sekolah itu seratus rubel setahun, selain biaya sekolah, juga biaya hidupmu di asrama. Kamu dapat potongan lima rubel sebulan, jadi kita masih harus membayar sisanya yang empat puluh rubel itu!"

"Yaaah... berarti beasiswanya PHP doang Mak?" tanya Soso yang juga ikutan kecewa. Kecewa karena impiannya sekolah di gedung bagus itu memudar, bahkan lebih ngeri lagi, ia terancam harus kembali ke Gori. Apa kata dunia kalau ia harus kembali ke Gori?

"Apaan tuh pehape?" tanya emaknya.

"Pemberi Harapan Palsu..." jawab Soso.

Mak Keke tersenyum juga sedikit.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun