Mohon tunggu...
Alin You
Alin You Mohon Tunggu... Insinyur - Penyuka fiksi, khususnya cerpen dan novel.

PPL (Penyuluh Pertanian Lapangan) • Penulis Amatir • Penyuka Fiksi • Penikmat Kuliner • Red Lover Forever • Pecinta Kucing

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

[Fiksi Kuliner] Bubur Ayam Terakhir Ibu

6 Juni 2016   21:52 Diperbarui: 6 Juni 2016   22:07 433
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sungguh, Keyla tampak bingung. Berkali-kali ditatapnya wajah Sang Ibu yang hanya menatap kosong langit-langit kamar. Kembali dicernanya perkataan ayahnya tadi. Apakah Ibu...? Ah, Keyla benar-benar tak sanggup membayangkannya. Segera diletakkannya bubur ayam Mang Dirja di atas meja dekat pembaringan ibu, kemudian naik dan tidur di sebelah Sang Ibu.

***

Pukul tiga sore...

"Bu, bangun, yuk! Kita mandi dulu."

Keyla mengguncang tubuh ringkih ibunya, pelan. Tapi tak ada reaksi apa-apa dari Sang Ibu. Dua kali Keyla melakukan hal yang sama, tetap tak ada reaksi. Makin diguncang tubuh ibunya hanya diam dan tanpa sengaja tangan Keyla menyentuh kaki Sang Ibu...

"Ya, Tuhan. Ibu, Ibuuu...." Keyla menjerit histeris manakala menyadari bahwa Ibu telah pergi untuk selama-lamanya, kembali menghadap Sang PenciptaNya.

***

"Key, Keyla...," panggil sebuah suara.

Keyla pun tersentak dan menoleh ke arah sumber suara. "Kevin...."

"Lu kenapa? Ituuu..., lu abis nangis, ya, Key?" Kevin menunjuk bulir-bulir air mata yang tumpah ruah di kedua pipi gadis tomboi itu.

"Oh, eh...," Keyla tergeragap. Menyentuh kedua pipinya yang basah oleh air mata. Jadi tadi ia...?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun