Mohon tunggu...
Ali Mutaufiq
Ali Mutaufiq Mohon Tunggu... DOSEN/ KONSULTAN

Menulis Artikel kehidupan dan Umum serta religi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Makna Ma'arifat dalam Surat An-Nas:Kajian Tafsir dan Tasawuf

15 Mei 2025   06:39 Diperbarui: 15 Mei 2025   06:39 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ali Mutaufiq

Abstrak

Surat An-Nas merupakan salah satu surat pendek dalam Al-Qur'an yang sering dibaca oleh umat Islam dalam berbagai ibadah. Meskipun singkat, surat ini mengandung makna yang sangat dalam, khususnya terkait dengan konsep ma'rifat, yaitu pengenalan dan penyadaran hakikat Allah sebagai pelindung dan penguasa manusia. Artikel ini mengkaji makna ma'rifat dalam Surat An-Nas melalui perspektif tafsir klasik dan tasawuf, serta pandangan para ulama. Tujuannya adalah untuk memperdalam pemahaman spiritual dalam menghadapi bisikan-bisikan setan dan memperkuat hubungan dengan Allah SWT.

Kata Kunci: Ma'rifat, Surat An-Nas, Tafsir, Tasawuf, Ulama.

1. Pendahuluan

Surat An-Nas adalah surat ke-114 dalam Al-Qur'an dan terdiri atas enam ayat. Surat ini termasuk dalam kategori surat Makkiyah dan berfungsi sebagai permohonan perlindungan kepada Allah dari kejahatan setan yang membisikkan keraguan ke dalam hati manusia.

Teks Arab Surat An-Nas:

(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

Surat ini memuat tiga sifat Allah yang saling berkaitan: Rabb (Tuhan), Malik (Raja), dan Ilah (Sesembahan). Ketiganya menggambarkan pengenalan (ma'rifat) manusia terhadap Tuhan-Nya, yang sangat penting dalam konteks keimanan dan perlindungan dari godaan setan.

2. Pengertian Ma'rifat

Secara etimologis, ma'rifat berasal dari akar kata 'arafa--ya'rifu--ma'rifah, yang berarti mengetahui atau mengenal. Dalam konteks tasawuf, ma'rifat berarti pengetahuan intuitif atau kesadaran spiritual tentang Allah yang diperoleh melalui pengalaman batiniah dan penyucian jiwa (tazkiyah al-nafs).

Menurut Imam al-Qusyairi dalam Risalah al-Qusyairiyyah, ma'rifat adalah tingkatan spiritual tertinggi setelah islam, iman, dan ihsan. Ma'rifat bukan hanya pengetahuan rasional, tetapi juga penyaksian batin terhadap keagungan Allah.

3. Makna Ma'rifat dalam Surat An-Nas

a. "Rabb an-Nas" ( )

Makna Rabb menunjukkan bahwa Allah adalah pencipta, pemelihara, dan pendidik manusia. Menurut Ibn Katsir, penyebutan Rabb menunjukkan hubungan kelembutan Allah terhadap hamba-Nya. Dalam ma'rifat, mengenal Allah sebagai Rabb berarti menyadari bahwa kehidupan manusia sepenuhnya dalam genggaman-Nya.

b. "Malik an-Nas" ( )

Allah sebagai Malik menunjukkan kekuasaan dan otoritas-Nya. Al-Qurtubi menyatakan bahwa penyebutan Malik dalam konteks ini menegaskan dominasi mutlak Allah atas semua aspek kehidupan. Dalam ma'rifat, hal ini menumbuhkan rasa tunduk dan berserah diri kepada ketetapan Allah.

c. "Ilah an-Nas" ( )

Ilah menunjukkan bahwa hanya Allah yang berhak disembah. Dalam tafsir al-Razi, makna ini mengandung isyarat bahwa ma'rifat terhadap Allah sebagai Ilah membebaskan manusia dari penghambaan kepada makhluk. Dalam tasawuf, ini disebut tawhid af'al, asma', wa sifat --- menyadari keesaan Allah dalam perbuatan, nama, dan sifat-Nya.

4. Pendapat Para Ulama

  • Imam Ghazali dalam Ihya' 'Ulum al-Din menyatakan bahwa ma'rifat adalah cahaya yang Allah masukkan ke dalam hati orang yang suci dari hawa nafsu. Surat An-Nas mengajarkan kita untuk berlindung dari bisikan yang menghalangi cahaya tersebut.
  • Ibnu 'Ajibah, seorang sufi Maroko, dalam tafsir al-Bahr al-Madid, menafsirkan Surat An-Nas sebagai perjalanan spiritual (suluk) dari pengenalan terhadap Rabb menuju pemahaman akan Ilah, yakni pengesaan Allah dalam setiap aspek kehidupan batin.
  • Syaikh Abdul Qadir al-Jilani dalam Futuh al-Ghaib menjelaskan bahwa untuk sampai pada ma'rifat, seseorang harus membebaskan dirinya dari bisikan (waswas) yang berasal dari setan dan hawa nafsu. Surat An-Nas menjadi doa perlindungan agar hati tetap bersih dalam perjalanan menuju Allah.

5. Relevansi Ma'rifat dalam Kehidupan Modern

Dalam kehidupan modern yang penuh dengan distraksi dan godaan, Surat An-Nas menjadi penting sebagai sarana dzikir dan perlindungan. Ma'rifat bukan hanya konsep tasawuf, tetapi juga menjadi kebutuhan psikologis dan spiritual untuk menghadapi kehidupan yang penuh tekanan. Dengan mengenal Allah sebagai Rabb, Malik, dan Ilah, manusia dapat menjalani hidup dengan tenang, penuh kepasrahan, dan rasa syukur.

6. Kesimpulan

Surat An-Nas mengandung pesan spiritual yang mendalam terkait ma'rifat. Melalui tiga sifat Allah---Rabb, Malik, dan Ilah---umat Islam diajak untuk mengenal dan menyadari keberadaan Allah dalam hidupnya. Konsep ma'rifat menurut para ulama sufi merupakan perjalanan batiniah yang mensyaratkan kebersihan jiwa dan ketulusan dalam beribadah. Dengan memahami Surat An-Nas secara lebih mendalam, umat Islam dapat memperkuat iman dan membentengi diri dari pengaruh negatif.

Daftar Pustaka

  1. Al-Ghazali. Ihya' 'Ulum al-Din. Beirut: Dar al-Fikr.
  2. Ibn Katsir. Tafsir al-Qur'an al-'Azhim. Riyadh: Dar al-Tayyibah.
  3. Al-Qurtubi. Al-Jami' li Ahkam al-Qur'an. Kairo: Dar al-Kutub al-Misriyyah.
  4. Fakhruddin al-Razi. Mafatih al-Ghayb. Beirut: Dar al-Fikr.
  5. Ibn 'Ajibah. Al-Bahr al-Madid fi Tafsir al-Qur'an al-Majid. Beirut: Dar al-Kutub al-'Ilmiyyah.
  6. Al-Qusyairi. Risalah al-Qusyairiyyah. Kairo: Maktabah al-Turath.
  7. Abdul Qadir al-Jilani. Futuh al-Ghaib. Beirut: Dar al-Ma'rifah.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun