Aisyah: Ku sebut namamu di setiap tiap bait bait syahdu, kuringkas ejaannya agar nafasku dan nafas orang-orang membacanya tak tersengal-tersengau, kuselipkan  di tiap paragraph hatiku, hingga mengabadi beku.
Aisyah: Ku panggil namamu dengan sebutan paling mesra dan merdu, Engkuapun tersenyum malu, setiap insan mendengarnya merasakan hebat cemburu, berharap ia di lisanku.
Aisyah: Ku beri Kau cinta paling memburu, Cinta romantis menderu, berima-berirama syahdu, tidak menjemukan tidak juga kaku, selalu terngiang rindu, meski tiap saat berpadu.
Aisyah: Ku kagumi dirimu dalam hakikat eksistensimu, Aku mengesir segala yang ada pada dirimu: kesalehanmu, kelembutanmu, kecantikanmu, kesahajaanmu, senyummu, rambutmu, wajahmu yang selalu nampak merah kemayu.
Aisyah: Ku harap dirimu menjadi pilihanku, Diriku menjadi pilihanmu, menjelma permaisuriku, mengarungi denyut syahdu, mengikhlas diri beribadah mengarap Ridho-Nya selalu
Balikpapan, 05.05.2020
Ali Musri Syam Puang Antong