Mohon tunggu...
Alifyusuf
Alifyusuf Mohon Tunggu... Pedagang

Suka membaca cerpen, suka melihat para pedagang kecil tertawa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Passive Income Didapat Dari Kerja Kreatif, Jangan Sampai Sia-Sia

30 Juni 2025   22:11 Diperbarui: 30 Juni 2025   22:11 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Indahnya informasi tentang passive income, membuat kegiatan ini membudaya di masyarakat.

Jika membahas passive income atau pendapatan pasif, rasanya jiwa semangat sangat bergelora. Bagaimana tidak? Pendapatan pasif ini terus mengalir meskipun kita tidak secara aktif berkecimpung di dalamnya. Segar sekali membayangkan ya.

Passive income berbeda dengan active income. Jika Anda adalah karyawan penuh waktu yang mempunyai usaha kontrakan, maka gaji sebagai karyawan ini adalah active income sedangkan uang hasil kontrakan adalah passive income.

Terlihat sangat menggiurkan tentu saja. Kita berleha-leha, tapi tetap ada pemasukan. Berkerja sebagai karyawan tanpa berpikir harus lembur sudah ada pemasukan tambahan. Sungguh sangat menyegarkan.

Tapi, semua butuh proses. Tentu awal merintis pekerjaan untuk mendapatkan passive income ini harus bekerja keras. Seperti Anda menanam padi, butuh memilih tunas yang bagus, membajak sawah,mengairi, memupuk, baru menanam. Pun ketika sudah bertumbuh, harus rutin dipelihara, diberi air yang cukup, disiangi hingga waktu panen yang didambakan tiba.

Passive Income didapatkan bagaimana bekerja lebih kreatif. Bagaimana memulai passive income?

1. Cari yang sesuai dengan minat dan kemampuan.

Jika Anda suka mengabadikan suasana dengan memotret, maka hasil foto Anda bisa dipajang di katalog foto komersial. Seperti sutterstock, 500px, dll dengan senang hati membayar foto Anda. Jika Anda suka menulis novel maka ada banyak aplikasi seperti KBM, Fizzo, dll tempat Anda menyajikan keseruan novel Anda. Bahkan Anda bisa mengirimkan tulisan atau karya sastra Anda ke surat kabar yang akan memberikan royalti dari kiriman Anda.

Apakah passive income hanya dilakukan secara digital? Tidak. Anda punya hobi menanam bunga? Dari satu tanaman, Anda pasti sudah mahir untuk mengembangbiakkan menjadi beberapa bibit tanaman. Menyewakan alat pertanian seperti traktor, alat penyemprot hama, dll bisa dilakukan jika Anda berada dilingkungan pertanian.

2. Perlahan Tapi Konsisten. Pertahankan Semangat.

Semua dimulai dari satu, dua, tiga, seratus. Bukan sebaliknya. Mulailah perlahan, jika upload foto maka upload sehari satu foto tapi konsisten setiap hari. Tetap pertahankan semangat. Biasanya, kita akan sangat bersemangat di awal. Sebulan dua bulan masih aktif upload, rajin menanam, dll. Tapi lama-lama kadang semangat luntur. Apalagi jika belum membuahkan hasil sama sekali, bisa putus asa. Teruskan usaha Anda. Carilah di media, berapa lama para senior Anda mendapatkan hasil pertamanya. Pasti Anda akan menemukan pelaku di bidangnya, terus berkarya meskipun dalam waktu lama baru mendapat hasil pertama. Contohlah semangat dan kesabarannya.

3. Perbaiki Cara Pikir dan Tujuan.

Passive Income adalah penghasilan sampingan. Jangan sampai mengabaikan yang menjadi pekerjaan utama. Jika Anda seorang karyawan, maka tanggung jawab utama adalah pada perusahaan tempat bekerja. Jangan sampai mengambil cuti karena Anda ingin mengikuti lomba menulis. Karena passive income ini bergantung pada diri sendiri, tanggung jawab pun terhadap diri sendiri.

Passive income adalah penghasilan sampingan, tapi bukan berarti penghasilan untuk berfoya-foya. Ada baiknya bahwa hasil usaha Anda, baik active maupun passive dialokasikan untuk kebutuhan hidup keluarga. Tambah alokasi bersedekah kepada orangtua dan kerabat. Jangan karena sudah mempunyai penghasilan dari beberapa jalan membuat gaya hidup semakin mewah tapi melupakan akhlak yang baik.

3. Jangan Mudah Puas, Hindari Berkhayal.

Jika sudah mempunyai satu passive income yang berjalan, usahakan mengembangkan sayap. Tambah passive income dari sektor lain. Sebagai antisipasi jika salah satu usaha goyah, sudah ada usaha lain yang sudah berdiri. Bisa digabungkan antara online dan offline. Misalnya mempunyai toko online sebagai dropship, aktif mengirimkan tulisan online, juga menjalankan warung kopi.

Di awal usaha merintis passive income, jangan bermimpi langsung menghasilkan omset besar. Jangan terpengaruh iklan yang Anda lihat. Semua keberhasilan orang lain, mungkin awalnya harus jatuh sampai berguling-guling.

Tetap syukuri hasil yang Anda dapatkan. Abaikan besar kecilnya. Banggalah karena itu hasil kerja tangan Anda sendiri dari nol. Iringi kerja keras dengan tetap berdoa.

Sejatinya passive income adalah kemerdekaan finansial. Artinya, Anda tidak perlu khawatir untuk memenuhi kebutuhan pokok jika active income Anda mengalami kegoncangan. Passive Income akan sia-sia, jika semakin bertambah penghasilan Anda membuat gaya hidup Anda semakin boros.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun