Mohon tunggu...
ALIFIANA ARIFATUSSANIYAH
ALIFIANA ARIFATUSSANIYAH Mohon Tunggu... Mahasiswa Jurusan Teknik Elektromedik di Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan Jakarta 2

Mahasiswa Teknik Elektromedik Poltekkes Kemenkes Jakarta 2 yang memiliki minat pada bidang teknologi medis, pemeliharaan alat kesehatan, dan inovasi di dunia kesehatan. Selain itu, saya senang berbagi pengetahuan, pengalaman kuliah, serta pandangan tentang pengembangan diri dan dunia pendidikan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Soft Skill: Senjata Rahasia Mahasiswa Elektromedik untuk Sukses di Dunia Kerja

23 September 2025   15:15 Diperbarui: 24 September 2025   14:00 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bahkan kemampuan membangun hubungan baik dengan tim medis bisa sangat membantu. Dokter dan perawat akan lebih kooperatif kalau sudah percaya dengan teknisi. Hubungan ini yang seringkali membuat pekerjaan lebih lancar.

Melihat Lebih Jauh: Extra Personal Skill

Kalau intra personal fokus ke diri sendiri, dan inter personal fokus ke hubungan dengan orang lain, maka extra personal skill adalah tentang bagaimana kita mengelola lingkungan yang lebih luas.

Rumah sakit penuh dengan alat medis bernilai miliaran rupiah. Semua alat itu adalah aset. Tugas teknisi bukan hanya memperbaiki, tapi juga memastikan alat terdata, dirawat, dan siap digunakan kapan pun. Itulah yang disebut pengelolaan aset. Tidak kalah penting adalah kesiapan menghadapi perubahan regulasi dan standar kesehatan. Kementerian Kesehatan bisa saja memperbarui aturan kalibrasi atau perawatan alat. Seorang tenaga elektromedis yang siap dengan perubahan ini tidak akan kaget.

Dan tentu saja, masa depan tidak bisa diabaikan. Kita sudah masuk ke era digitalisasi, di mana banyak alat medis mulai terhubung dengan internet. Bayangkan kalau teknisi masih gagap teknologi, pasti akan tertinggal. Extra personal skill membantu mahasiswa untuk berpikir jauh ke depan, bukan hanya tentang apa yang ada di depan mata.

Penutup: Hard Skill Penting, Soft Skill Penentu

Menjadi mahasiswa teknik elektromedik memang identik dengan dunia alat kesehatan dan elektronik. Tapi percayalah, itu hanya separuh dari cerita. Separuh lainnya adalah bagaimana kita mengelola diri, membangun hubungan dengan orang lain, dan menyiapkan masa depan.

Soft skill bukan sekadar pelengkap. Ia adalah penentu apakah seorang teknisi hanya sekadar "tukang reparasi alat" atau benar-benar menjadi tenaga elektromedis profesional yang dihargai di dunia kerja. Jadi, mulai sekarang jangan hanya sibuk dengan solder, blok diagram, atau manual book. Latih juga soft skill-mu. Karena ketika keduanya bersatu---hard skill dan soft skill---itulah saatnya mahasiswa elektromedik benar-benar siap menghadapi dunia nyata.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun