Mohon tunggu...
Muhammad Alif Hafizhan Naufal
Muhammad Alif Hafizhan Naufal Mohon Tunggu... Freelancer - ...

Mahasiswa Perencanaan WIlayah dan Kota, Institut Teknologi Kalimantan 2018 dengan nim 08181047

Selanjutnya

Tutup

Nature

Potensi Pariwisata dan Karakteristik Ekosistem Terumbu Karang Pulau Cinta, Kotabaru

18 Maret 2020   08:33 Diperbarui: 18 Maret 2020   17:38 396
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Wilayah pesisir menurut Puryono (2019) adalah ruang wilayah peralihan antara daratan dan perairan laut. Dengan batas-batas ekologis, ke arah laut adalah wilayah perairan paparan benua (continental shelf), sampai dengan batas terjauh yang terpengaruh proses-proses alami di daratan ke laut (sedimen, aliran air tawar/lidah banjir) yang dihitung dari garis pantai pada saat surut terendah, serta daerah-daerah laut yang dipengaruhi kegiatan manusia di daratan.  Sedangkan ke arah darat, pesisir mencakup wilayah daratan yang terpengaruh hidroklimat laut (pasang surut, intuisi air asin, angin laut). Secara internasional, terdapat kesepakatan bahwa pesisir adalah wilayah peralihan antara ekosistem darat dan ekosistem laut. Apabila ditinjau dari garis pantai (coastline), pesisir terdapat dua kategori batas (boundaries), yaitu: batas yang sejajar garis pantai (longshore) dan batas yang tegak lurus dengan garis pantai (crosshore).

Indonesia merupakan sebuah negara kepulauan yang memiliki 17.508 pulau dan garis pantai yang membentang sepanjang 81.000 km (berkurang setelah Timor Timur lepas dari Indonesia) serta lautan dengan luas sebesar 3,1 juta km² dengan 0,3 juta km² perairan teritorial dan 2,8 juta km² perairan kepulauan) (Dahuri, 2001). Dikarenakan indonesia merupakan negara kepulauan, maka didalamnya terdapat banyak ekosistem pesisir, salah satunya adalah ekosistem terumbu karang. Menurut Nybakken, 1992 dalam Utama, 2007 menyebutkan terumbu karang adalah ekosistem yang berada pada perairan dangkal yang dapat ditemui sepanjang garis pantai daerah tropis. Terumbu karang adalah endapan kuat dari kalsium karbonat yang dihasilkan oleh karang (Filum Cnidaria, kelas Anthozoa, ordo Madreporaria/Scleractinia) dengan tambahan dari alga berkapur dan organisme lain yang menghasilkan kalskum karbonat (CaCO3).

Salah satu ekosistem terumbu karang yang ada di Indonesia terletak di Provinsi Kalimantan Selatan, tepatnya disekitar pulau Cinta, Desa Tanjung Lalak, Kecamatan Pulau Laut, Kabupaten Kotabaru. Berdasarkan Bappeda Kabupaten Kotabaru, pulau Cinta yang berada di Desa Tanjung Lalak termasuk dalam daftar objek wisata yang ada di Kabupaten Kotabaru. Selain itu menurut Tribunnews pulau ini seringkali digunakan sebagai wadah sepasang kekasih untuk menggelar ritual mengukuhkan jodoh yang disebut dengan ritual Malasuang Manu. Maka dari itu potensi dari pulau Cinta ini adalah pariwisata dikarenakan terdapat ekosistem terumbu karang yang masih alami dan bagus ditambah terdapat tradisi adat yang masih berlangsung hingga sekarang.

Pada Ekosistem terumbu karang yang ada di pulau Cinta, Desa Tanjung Lalak ini terdapat beragam jenis terumbu karang dan jenis ikan karang yang ada. Dari hasil penelitian Abdul Hadi dan Lagiono pada tahun 2017, ditemukan 9 jenis terumbu karang yaitu Lobophyllia flabelliformis, Heliopora coerulea, Acropora millepora, Cycloseris somervillei, Goniastrea sp, Acropora rosaria, Acropora acuminata, Pavona venosa, dan Acropora palifera. Dimana semua jenis terumbu karang termasuk dalam kelas Anthozoa dan ordo Sclerectinia. Kemudian jenis-jenis ikan karang yang adapun cukup beragam, dari penelitian yang sama ditemukan 7 jenis ikan karang yaitu ah Ikan Badut (Amphipirion ocellaris), Ikan Kepe Monyong (Chelmon rotratus), Ikan Dakocan (Dascyllus trimaculatus), Ikan Kepe-kepe (Chaetodon lunulatus), Ikan Ekor kuning (Caesionidae), Ikan Blue (Paraglyphidodon oxiodon), dan Ikan Sersan (Abudefdufsexfasciatus). Dimana ikan-ikan karang yang ditemukan termasuk kedalam 2 ordo dan 3 famili yang berbeda-beda.

Faktor-faktor yang mempengaruhi sebaran terumbu karang menurut Giyanto, 2017 adalah suhu perairan, cahaya matahari, salinitas, sedimentasi, kualitas perairan, arus dan sirkulasi air laut, dan substrat. Dimana karang dapat hidup dengan suhu diatas 18ºC dan suhu ideal berkisar antara 27-29ºC, dimana dari data Direktorat Konservasi dan Jenis Ikan, wilayah perairan kota baru memiliki suhu yang berkisar antara 28-31ºC yang dimana termasuk suhu optimal utuk karang hidup. Kemudian faktor cahaya matahari, dimana karang akan sulit tumbuh dan berkembang pada kedalaman dengan penetrasi cahaya yang sangat kurang, biasanya pada kedalaman lebih dari 50m, dimana dari data yang didapat, wilayah perairan Kotabaru memiliki tingkat kecerahan/ transparansi diantara 4-6m. Karang juga tumbuh optimal pada salinitas yang berkisar antara 30-36% yang mana pada wilayah perairan kotabaru memiliki salinitas berkisar antara 29-36% yang termasuk optimal untuk pertumbuhan karang. Sedimentasi dan kualitas perairan juga akan mempengaruhi pertumbuhan karang, dimana kualitas perairan yang berada disekitar pulau cinta tidak terdapat sedimentasi dan memiliki kualitas yang baik karena pulau Cinta yang tidak berpenghuni sehingga jarang terdapat aktivitas. 

Dari hasil penelitian Abdul Hadi dan Lagiono, yang dilakukan menggunakan indeks keanekaragaman jenis Shannon-Wiener. Keanekaragaman terumbu karang yang ada pada pulau cinta ini sebesar 2,07 yang dimana termasuk kategori sedang. Sedangkan untuk keanekaragaman ikan karang berada pada angka 1,69 yang termasuk kategori sedang pula. Keanekaragaman terumbu karang dan ikan karang ini dapat dijadikan sebagai potensi untuk pariwisata yang dapat mendongkrak ekonomi masyarakat sekitar maupun ekonomi daerah. Sayangnya walau sudah termasuk dalam daftar objek wisata Kabupaten Kotabaru, pada kawasan pulau Cinta ini belum terdapat tempat penyewaan peralatan menyelam dan snorkling. Juga dikarenakan pulau Cinta yang tak berpenghuni, maka apabila wisatawan ingin menginap hanya bisa menggunakan tenda yang dibawa sendiri, atau bermalam di daerah Teluk Aru ataupun Teluk Tamiang yang berada tak jauh dari pulau Cinta. Potensi lain ekosistem terumbu karang yang ada pada kawasan sekitaran Pulau Cinta ini adalah ekosistem yang akan lebih awet dikarenakan pulau Cinta yang tidak berpenghuni sehingga tidak terdapat kegiatan-kegiatan yang dapat merusak terumbu karang.

Dari pembahasan diatas, dapat disimpulkan bahwa wilayah pulau Cinta, Desa Tanjung Lalak, Kecamatan Pulau Laut, Kabupaten Kotabaru merupakan wilayah yang cocok dikembangkan sebagai kawasan pariwisata. Kegiatan pariwisata juga dapat menumbuhkan perekonomian warga sekitar dan daerah itu sendiri. Faktor yang mendukung adalah ekosistem terumbu karang yang terdapat di perairan sekitar pulau Cinta yang memiliki keanekaragaman yang sedang. Kondisi pulau Cinta yang berada di Kabupaten Kotabaru pun sesuai dengan faktor-faktor yang mempengaruhi keberlangsungan kehidupan terumbu karang, ditambah kondisi pulau Cinta yang tak berpenghuni yang dapat mengurangi ancaman-ancaman aktivitas yang dapat merusak terumbu karang. Hanya perlu pengembangan dari masyarakat itu sendiri dan pemerintah setempat untuk mengembangkan kawasan pulau Cinta sebagai kawasan pariwisata tanpa harus merusak ekosistem terumbu karang yang sudah ada.

Referensi:

Dahuri, R. 2001. Pengelolaan Ruang Wilayah Pesisir dan Lautan Seiring dengan Pelaksanaan Otonomi Daerah. Mimbar: Jurnal Sosial dan Pembangunan.

Giyanto, Muhammad Abrar, Tri Aryono Hadi, dkk. 2017. Status Terumbu Karang Indonesia 2017. Jakarta: Pusat Penelitian Oseanografi.

Hadi, Abdul, Lagiono. 2017. Keanekaragaman Terumbu Karang dan Ikan Karang Disekitar Pulau Cinta Desa Tanjung Lalak Kecamatan Pulau Laut Kepulauan Kabupaten Kotabaru. Banjarmasin: STKIP PGRI Banjarmasin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun