Seperti kisah cinta antara Matahari dan Bulan. Mereka tidak bisa bersama. Karena Matahari adalah pemilik siang, sementara Bulan adalah pemilik malam. Siang dan malam tidak bisa berjalan bersama. Perbedaan ini membuat mereka tidak bisa bersatu. Istimewanya skenario kisah ini. Namun sakit rasanya.Â
Bagian 4 : Tentang Takdir
Kadang, sesuatu memang sudah diatur sedemikian rupa. Ia telah ditakar dengan komposisi yang pas.
Seperti kisah cinta antara Matahari dan Bulan. Ia tidak bisa bersama. Cinta mereka terhalang perbedaan. Tetapi ada satu hal kecil yang tuhan hadiahkan. Dan itu sangat indah.Â
Siang dan malam memang tidak bisa bersatu. Menariknya mereka tetap bisa bertemu. Pertemuan mereka sederhana. Saat malam berganti siang. Mereka bisa saling menatap di pagi hari. Sunrise. Saat siang berganti malam. Mereka bisa saling menatap di sore hari. Sunset.Â
Pertemuan mereka indah. Bahkan banyak orang, pecinta alam, atau pendaki gunung yang mengabadikan pertemuan mereka. Pertemuan cinta antara Matahari dan Bulan.
Dan ada satu hal lagi. Matahari dan Bulan tidak hanya bisa bertemu melalui Sunrise dan Sunset.Â
Satu waktu yang mereka tunggu. Gerhana. Disinilah mereka benar-benar bertemu menjadi satu. Seolah tidak ada penghalang lagi bagi keduanya.
Bagian 5 : Epilog
Sederhananya hari ini. Begitupun tulisan ini. Cinta antara Matahari dan Bulan. Tentang rasa, tentang perbedaan, dan tentang takdir tak semestinya selalu kita khawatirkan. Ia senantiasa berjalan semestinya. Dan Tuhan pasti tahu, apa yang benar-benar baik.Â
Milik-Nya lah segala cerita hebat. Pengatur skenario terbaik.