Mohon tunggu...
Mohamad NurAlief
Mohamad NurAlief Mohon Tunggu... Freelancer - pelajar

Random person with random background and random interest https://ca-lis.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Sekarang Covid, Selanjutnya Apa?

4 Oktober 2020   13:15 Diperbarui: 4 Oktober 2020   13:48 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Dari semua aktivitas manusia, interaksi manusia dengan alam liar dan dalam hal ini adalah hewan -- hewan yang terdapat di alam liar mengakibatkan resiko penularan penyakit dari hewan ke manusia semakin besar. Interaksi ini diperparah dengan perburuan hewan liar oleh manusia yang digunakan untuk menjadi barang bernilai tinggi, obat -- obatan, bahkan makanan.

Selain interaksi antara manusia dengan hewan liar, interaksi manusia dengan alam liar yang menjadi habitat dari hewan -- hewan tersebut seperti pembukaan lahan baik dengan penebangan liar atau pembakaran lahan mengakibatkan resiko zoonosis ini semakin tinggi. 

Deforestasi atau pembabatan hutan khususnya di hutan tropis merupakan pintu masuk awal kontak manusia dengan populasi satwa liar, melalui patogen zoonosis dimana manusia belum pernah terpapar sebelumnya, termasuk virus dan bakteri. [6] Dan peningkatan besar penyakit muncul dalam 50 tahun terakhir dipercaya disebabkan invasi manusia ke hutan atau alam liar tempat habitat hewan.[7]

Alam yang seharusnya menjadi pembatas dari resiko penularan penyakit dari hewan ke manusia ini menjadi hilang fungsinya akibat ulah manusia itu sendiri.

Meskipun zoonosis ini tidak hanya berasal dari hewan liar, bisa juga berasal dari hewan ternak atau bahkan hewan peliharaan, namun zoonosis yang berasal dari hewan liar meningkatkan resiko penyakit yang jauh lebih besar karena keanekaragaman hewan yang ada di alam liar memiliki keanekaragaman yang jauh lebih beragam sehingga resiko zoonosis ini akan berpotensi meningkat pesat. 

Semakin banyak bukti bahwa perubahan penggunaan lahan merupakan pendorong utama munculnya penyakit menular. Analisis sebelumnya menunjukkan bahwa lebih dari 30% penyakit menular yang mempengaruhi orang secara kausal terkait dengan perubahan penggunaan lahan.[8] Lantas, apakah hanya zoonosis saja yang menjadi dampak dari perusakan alam oleh manusia? Jelas tidak.

Tantangan kita sebagai umat manusia menghadapi kerusakan alam tak hanya semata - mata berdampak kepada bidang Kesehatan seperti zoonosis ini. Selama 1990 -- 2016, dunia kehilangan 1,3 juta kilometer persegi hutan atau lebih besar dari negara Afrika Selatan menurut data World Bank. [9]

Alih fungsi lahan hutan yang sebegitu masif juga berdampak besar kepada krisis iklim yang sedang dialami dunia ini. Dampak dari deforestasi berkontribusi sebesar 11% dari produksi emisi CO2 global setiap tahunnya.[10]

Krisis iklim ini diperparah dengan masih masifnya penggunaan bahan bakar fosil untuk keperluan transportasi, energi, serta industri. Sekitar sumber emisi gas rumah kaca berasal dari kontribusi penggunaan bahan bakar fosil. [11]

Dampak dari deforestasi sudah jelas -- jelas memiliki dampak kepada aspek Kesehatan yang salah satunya adalah zoonosis, dan juga memiliki dampak yang cukup signifikan tehadap krisis iklim.

Sementara itu, sekitar 75% emisi gas rumah kaca yang berasal dari penggunaan bahaan bakar fosil juga tidak hanya semata -- mata berdampak terhadap krisis iklim, namun juga memiliki dampak terhadap kesehatan yang yang sangat merugikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun