Sejarah dan Perkembangan Manajemen Operasi
Oleh: Alider Sihaloho
Universitas Teknologi Digital
Versi Bahasa Indonesia
Pendahuluan --- Kenapa Ini Penting?
Kalau pernah mikir, "kok perusahaan bisa jalan terus ya?" --- nah, itu berkat manajemen operasi. Intinya, manajemen operasi itu tentang bagaimana cara mengatur orang, mesin, dan proses supaya barang atau jasa bisa dihasilkan secara lancar tanpa buang-buang waktu dan biaya. Buat kita yang masih kuliah, paham dasarnya bikin kita lebih ngerti proses produksi, pelayanan, dan kenapa keputusan kecil suka berdampak besar.
Sedikit Cerita dari Sejarah
Mulai dari yang klasik dulu ya: waktu Revolusi Industri orang-orang pindah dari kerja pakai tangan ke mesin. Bayangin dulu pabriknya masih sederhana, prosesnya panjang, dan banyak trial-and-error. Nah muncul sosok kayak Frederick W. Taylor yang nyoba sistematisin kerja --- dia ngukur waktu kerja, ngatur gerakan, biar lebih efisien. Memang agak kaku, tapi itu pondasi penting.
Lalu datang Henry Ford. Pernah lihat foto assembly line? Dia yang populerin produksi massal. Jadi satu mobil nggak lagi dibuat satu orang dari awal sampai selesai --- melainkan pekerjaan dibagi kecil-kecil sehingga lebih cepat dan murah. Setelah Perang Dunia II, perusahaan Jepang --- terutama Toyota --- ngembangin ide yang lebih rapi: Just In Time (barang datang pas dibutuhkan) dan Total Quality Management (kualitas jadi prioritas). Dua konsep itu ngubah cara pabrik berpikir: bukan cuma produksi, tapi juga mutu dan efisiensi di seluruh rantai.
Dari Pabrik ke Dunia Digital
Zaman sekarang, manajemen operasi nggak cuma soal pabrik pakai mesin besar. Sekarang ada otomatisasi, sensor, data besar (big data), dan koneksi antar sistem. Konsep Industry 4.0 itu intinya nyambungin mesin, orang, dan data supaya keputusan bisa lebih cepat dan tepat. Misal: dengan data, perusahaan bisa prediksi stok, kurangi pemborosan, dan ngatur pengiriman lebih rapi.