Mohon tunggu...
Alida Bahira
Alida Bahira Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi - Hubungan Internasional

Saya Alida Bahira, mahasiswi Hubungan Internasional di Universitas Nasional dengan NPM 183112350750104

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pengembangan Energi Pembaharuan Korea Selatan yang Berkontribusi Dalam Krisis Lingkungan Internasional

9 Januari 2024   05:45 Diperbarui: 9 Januari 2024   06:12 256
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Gagasan model kebijakan green growth memiliki arahan yang sangat strategis untuk diimplementasikan, sebagaimana tercantum dalam Five-Year Plan oleh pemerintah Korea Selatan. Dalam arahan yang telah ditetapkan tersebut, beberapa stakeholder memiliki tanggung jawab untuk berpartisipasi guna mendukung konsep green growth. Stakeholder yang dimaksud mencakup pemerintah, para chaebol, dan masyarakat. Rancangan arahan tersebut bertujuan untuk mencapai beberapa target, antara lain: mengurangi emisi gas rumah kaca secara efektif, mengurangi penggunaan bahan bakar berbahan fosil, meningkatkan produksi energi baru secara mandiri, memperkuat kapabilitas negara untuk menciptakan energi ramah lingkungan, mengembangkan teknologi ramah lingkungan (teknologi hijau), merekonstruksi dunia industri agar sejalan dengan konsep green growth, merancang dasar kebijakan teknologi ramah lingkungan, merevitalisasi lingkungan (lahan, air, dan infrastruktur), dan terakhir, menjadi role model bagi dunia internasional terkait pengembangan model kebijakan ramah lingkungan.

Untuk mencapai tujuan tersebut, pemerintah Korea Selatan telah mengimplementasikan sejumlah kebijakan dan langkah-langkah strategis. Mereka memberikan insentif fiskal dan pajak kepada perusahaan dan individu yang berinvestasi dalam teknologi hijau dan energi terbarukan. Pemerintah juga mendorong penelitian dan pengembangan di sektor energi terbarukan dengan alokasi dana yang signifikan. Peran chaebol, kelompok perusahaan besar Korea Selatan, juga sangat penting dalam mendorong pertumbuhan hijau. Mereka didorong untuk mengadopsi praktik bisnis yang berkelanjutan dan bertanggung jawab secara lingkungan. Banyak chaebol telah menginvestasikan sumber daya mereka dalam penelitian dan pengembangan teknologi hijau, serta meningkatkan efisiensi energi dalam operasional mereka.

Peran masyarakat juga sangat penting dalam mencapai pertumbuhan hijau. Masyarakat didorong untuk mengadopsi gaya hidup yang ramah lingkungan, seperti mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, menghemat energi, dan menggunakan transportasi publik. Pemerintah meluncurkan kampanye kesadaran publik untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya keberlanjutan dan partisipasi aktif dalam menjaga lingkungan.

Dengan implementasi model kebijakan pertumbuhan hijau ini, Korea Selatan berharap dapat menjadi role model bagi negara-negara lain di dunia. Mereka ingin membuktikan bahwa pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan perlindungan lingkungan dapat saling mendukung, bukan bertentangan. Korea Selatan berusaha untuk membangun citra sebagai negara yang inovatif dan bertanggung jawab dalam mengatasi perubahan iklim dan masalah lingkungan global.

Namun, implementasi kebijakan pertumbuhan hijau juga dihadapkan pada sejumlah tantangan. Beberapa tantangan tersebut termasuk perubahan kebijakan pemerintah yang mungkin terjadi setelah pergantian kepemimpinan, resistensi dari sektor-sektor industri tertentu yang mungkin merasa terancam oleh perubahan tersebut, serta keterbatasan teknologi yang masih perlu dikembangkan lebih lanjut. Dalam menghadapi tantangan ini, Korea Selatan harus terus beradaptasi dan mengkonsolidasikan upaya mereka dalam mencapai pertumbuhan hijau. Kolaborasi yang erat antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat sipil akan menjadi kunci keberhasilan dalam melaksanakan model kebijakan ini dan mewujudkan visi Korea Selatan sebagai role model bagi dunia internasional dalam pengembangan kebijakan ramah lingkungan (Cho, Hong Sik, et al., 2013).

Berdasarkan hal tersebut, dapat dipahami bahwa pada poin terakhir, Pemerintah Korea Selatan ingin menjadikan kebijakan ini membawa dampak bagi aspek internasional. Korea Selatan berambisi menjadi contoh bagi dunia bahwa pertumbuhan ekonomi dapat dilakukan secara bersamaan dengan upaya mitigasi krisis lingkungan. Model kebijakan ini akan menjadi instrumen bagi Korea Selatan untuk menunjukkan citra positifnya di tingkat internasional terkait isu lingkungan.

Pemerintah Korea Selatan menyadari pentingnya peran mereka dalam konteks internasional untuk mengatasi isu lingkungan. Dengan menjadi role model bagi negara-negara lain, mereka berharap dapat mempengaruhi dan mendorong adopsi kebijakan yang ramah lingkungan secara global. Korea Selatan aktif berpartisipasi dalam forum internasional terkait perubahan iklim dan lingkungan, seperti Konvensi Kerangka Kerja Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Perubahan Iklim (UNFCCC) dan Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Lingkungan Hidup (UNEP).

Mereka berkomitmen untuk menjalankan peran aktif dalam perundingan dan kerja sama internasional yang bertujuan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan melindungi lingkungan. Selain itu, Korea Selatan menjalin kemitraan dengan negara-negara lain untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman dalam mengembangkan pertumbuhan hijau. Mereka melakukan pertukaran teknologi dan pengetahuan dengan negara-negara maju maupun berkembang dalam upaya bersama untuk mengatasi perubahan iklim dan mendorong pembangunan berkelanjutan.

Melalui kebijakan pertumbuhan hijau, Korea Selatan juga berharap dapat meningkatkan diplomasi lingkungan mereka. Mereka menggunakan model kebijakan ini sebagai alat untuk memperkuat hubungan diplomatik dengan negara-negara lain, khususnya yang memiliki kepentingan dan fokus serupa terhadap isu lingkungan. Dengan menjadi role model, Korea Selatan dapat memperoleh pengakuan dan kepercayaan internasional dalam upaya mereka untuk melindungi dan menjaga lingkungan (R. S., & Y. B. Jones, 2011). Peran Korea Selatan dalam Perbaikan Isu Lingkungan Internasional Melalui Kebijakan Green Growth mencakup peran sebagai pelopor model kebijakan dengan gagasan green growth yang dicetuskan oleh pemerintah Korea Selatan untuk mengatasi proyek industrialisasi beberapa waktu silam, yang ternyata berpengaruh pada kondisi lingkungan di Korea Selatan. Langkah ini menunjukkan keinginan kuat Korea Selatan dalam mengatasi masalah krisis lingkungan dan membentuk citra positifnya di tingkat internasional.

Korea Selatan berusaha mengubah paradigma pertumbuhan ekonominya dengan mengintegrasikan aspek lingkungan ke dalam kebijakan pembangunan mereka. Mereka menyadari bahwa pembangunan yang tidak berkelanjutan akan berdampak negatif pada ekosistem dan kualitas hidup manusia. Dengan mengadopsi model kebijakan pertumbuhan hijau, Korea Selatan telah menunjukkan komitmennya untuk menghadapi tantangan lingkungan secara proaktif. Target-target ambisius ditetapkan, termasuk mengurangi emisi gas rumah kaca, meningkatkan efisiensi energi, dan mengembangkan energi terbarukan.

Upaya ini memberikan dampak positif dalam mengurangi pencemaran udara, menjaga keanekaragaman hayati, dan mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil. Pencapaian Korea Selatan dalam kebijakan pertumbuhan hijau juga menjadi inspirasi bagi negara-negara lain yang menghadapi masalah serupa dalam mempertahankan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan sambil menjaga lingkungan. Melalui pengamatan dan pembelajaran dari pengalaman Korea Selatan, negara-negara tersebut dapat mengadopsi strategi dan praktik yang berhasil dalam konteks mereka sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun