Mohon tunggu...
Alina Widya
Alina Widya Mohon Tunggu... Programmer - Penyuka wangi puisi

No doubt

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Time (Part 3)

8 Maret 2019   09:15 Diperbarui: 8 Maret 2019   09:55 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mendung tebal bergelanyut menutupi sinar mentari di pagi yang dingin. Hujan rintik-rintik menyambut penghuni planet ini memulai hari yang tetap segar meskipun di akhir Oktober ini hujan sering membasahi bumi.

Dari balik jendela yang terbuka Erin memandang tetesan air hujanterlihat indah butir-butir air seperti ribuan berlian tumpah dari langit. Erin tersenyum membayangkan hari-hari yang telah dilaluinya bersama Dave. 

Mengapa semakin hari ia merasa semakin menemukan karakter Dew ada dalam diri Dave?Mungkinkah ada sebentuk reinkarnasi jiwa di dunia modern seperti sekarang ini? Tetapi bukankah Dew masih hidup?... ahh... otak cerdas Erin menangkap sesuatu yang tidak wajar dengan Dave.

"What are you thinking about, sweet..." Dave tiba-tiba sudah berada di belakangnya.. memeluk tubuh Erin dengan lembut dan membelai lengan Erin lalu sesekali menciumnya...

"Ahh... nothing...!! " Erin sedikit terkejut menyadari Dave telah berada di dekatnya.

"Hmm.. are you sure?.." Dave memutar tubuh Erin dan makin mendekap erat.... Lalu menciumnya dengan penuh hasrat...... Erin segera membalas ciuman hangat kekasihnya.... hujan turun semakin deras di luar sana...

"Oh, Dave... I will prepare something for breakfast..." Erin segera melepaskan pelukan Dave.. dan meninggalkan pria itu dengan senyum.

Hari itu Erin menghabiskan waktu di Kampus. Ada beberapa jurnal yang harus ia kerjakan. Erin telah menelpon Dave bahwa ia akan pulang agak larut malam. Dave berjanji akan menunggu Erin...

Setelah menyelesaikan makan malam yang dibelinya di sebuah fastfood restaurant, Dave menyalakan computer, ada sesuatu hal yang harus ia kerjakan dengan program mesin waktu yang akan segera habisdan ia memutuskan akan menunda kembali ke masa depan, bahkan ia berfikir untuk tetap tinggal di masa lalu ini.

Ting..tong... bel berbunyi... Dave melihat jam dinding menunjukkan pukul delapan... mungkinkah Erin yang datang?... Dave segera membuka pintu.. dan............

"Selamat malam.... Maaf, betulkah ini aparteman Erin?.. " Dew berdiri di hadapannya, muda, tampan dan penuh kharisma.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun