Mohon tunggu...
Ali Arief
Ali Arief Mohon Tunggu... Seniman - Seniman

Saya berasal dari Kota Medan...berkarya dan berkreativitas dibutuhkan kemauan dan keyakinan untuk tetap konsisten di jalur kejujuran dan kebenaran...tetap belajar memperbaiki diri...

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Amarah dan Tangisan Bumi

22 April 2021   18:23 Diperbarui: 22 April 2021   18:26 214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Satu, dua, tiga, ledakan menghias di atas bumi

Pohon pun ditebang tanpa melihat reaksi bumi

Sampah berserakan di aliran sungai di sisi bumi

Pertumpahan darah berceceran di bagian isi bumi

Cacian dan makian terdengar sayup di titik bumi

Pengeboran minyak-gas muntahkan perut bumi

Sisa besi tua terpendam dalam ruang kosong bumi

Tanpa bersalah dan bangga telah hancurkan bumi

Bumi seakan merasa kecewa karena ulah manusia

Bumi seperti dikhianati saat dirusak lalu pergi

Bumi tak ingin disakiti dan dikotori setiap waktu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun