Napas tersembul senyap bersama air menyerap
Api menyelinap pada dinding kapal yang koyak
Hitam membara menghanguskan jerit terluka
Sampai detik lelah hilang tiada menyerah
Kapal karam menyisakan puing berserakan
Hidup seolah mutiara yang diperebutkan
Tiada cara untuk saling menyelamatkan
Nyawa terbungkus bayang kelam dipertaruhkan
Setitik keinginan kembali di tepi daratan
Tak peduli menjadi kenangan mengharukan
Senyum duka tersembunyi di kerut wajah terluka
Serentak pada tragedi karamnya kapal
20 September 2020
(Ali Kusal)
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!