ETIKA DAN KPEMIMPINAN DALAM KEUANGAN SYARIAHÂ
Oleh Ali Aminulloh
Pendahuluan
Bab ini membahas dua pilar utama yang menopang praktik keuangan syariah, yaitu etika dan kepemimpinan. Di dalamnya, dibahas bagaimana prinsip-prinsip etika tidak hanya membentuk landasan pengelolaan dana dan investasi, tetapi juga mempengaruhi kinerja keuangan secara keseluruhan. Penekanan pada nilai-nilai kejujuran, transparansi, dan tanggung jawab sangat penting dalam memastikan bahwa setiap transaksi keuangan sesuai dengan prinsip syariah (Rahman, 2015).
Pendekatan etika dalam keuangan syariah menuntut para pelaku industri untuk tidak hanya mencari keuntungan, tetapi juga menjaga keberlanjutan dan keadilan sosial. Misalnya, investasi yang bebas dari unsur riba dan spekulasi mengedepankan kepentingan bersama serta menghindarkan kerugian masyarakat. Nilai-nilai etika ini telah terbukti meningkatkan kepercayaan publik terhadap lembaga keuangan syariah (Aziz, 2017).
Kepemimpinan dalam manajemen keuangan syariah juga memainkan peran vital dalam mengarahkan organisasi menuju praktik yang beretika. Pemimpin dituntut untuk tidak hanya mengelola sumber daya secara efisien, tetapi juga menginspirasi dan memotivasi timnya agar selalu menjunjung tinggi prinsip-prinsip syariah dalam setiap keputusan. Kepemimpinan yang efektif dapat mengoptimalkan kinerja keuangan sekaligus menjaga reputasi lembaga (Fatimah & Nur, 2018).
Selain itu, integritas merupakan elemen yang tak terpisahkan dalam pengelolaan keuangan syariah. Dengan integritas yang tinggi, pegawai dan manajer dapat menjalankan tugasnya dengan penuh tanggung jawab dan kejujuran, sehingga tercipta sistem keuangan yang aman dan adil. Pengembangan integritas melalui pelatihan dan pengawasan berkelanjutan menjadi fokus utama bagi lembaga keuangan syariah (Hassan, 2016).
Pendahuluan ini menetapkan landasan untuk menggali lebih jauh bagaimana etika dan kepemimpinan dapat diaplikasikan dalam pengelolaan keuangan syariah. Dengan pemahaman yang mendalam mengenai kedua aspek tersebut, pembaca diharapkan dapat melihat bagaimana praktik keuangan syariah tidak hanya bersifat teknis, tetapi juga menyentuh aspek moral dan sosial. Pendekatan holistik inilah yang membedakan keuangan syariah dari sistem keuangan konvensional (Iqbal, 2014).
14.1 Etika dalam Pengelolaan Keuangan Syariah
Etika dalam pengelolaan keuangan syariah merupakan fondasi utama yang menekankan pentingnya kejujuran, keadilan, dan tanggung jawab dalam setiap transaksi. Etika ini mencakup prinsip-prinsip yang mendasari cara lembaga mengelola dana serta investasi dengan mempertimbangkan nilai-nilai keislaman. Pendekatan etis ini bukan hanya untuk menghindari praktik riba, tetapi juga untuk mempromosikan pemerataan kesejahteraan (Abdullah, 2016).
Penerapan etika dalam keuangan syariah bertujuan untuk menghindari konflik kepentingan dan memastikan transparansi dalam setiap aktivitas keuangan. Lembaga keuangan syariah diharapkan menerapkan standar tinggi dalam pengelolaan dana yang sejalan dengan nilai-nilai keadilan sosial. Contohnya, proses audit internal dilakukan secara rutin untuk memastikan tidak terjadi penyimpangan (Saeed, 2015).