14.3 Membangun Integritas dalam Keuangan Syariah
Integritas merupakan aspek fundamental dalam pengelolaan keuangan syariah, yang mencakup kejujuran, konsistensi, dan tanggung jawab moral. Lembaga keuangan syariah menempatkan integritas sebagai nilai utama yang menjadi pedoman dalam setiap aktivitas operasional. Penerapan integritas yang tinggi mendorong terciptanya sistem keuangan yang adil dan transparan (Hassan, 2016).
Pentingnya integritas tidak hanya berpengaruh terhadap kinerja lembaga, tetapi juga terhadap kepercayaan nasabah dan masyarakat. Sebuah sistem keuangan yang didasari oleh integritas mampu mengurangi potensi penyelewengan dan meningkatkan stabilitas operasional. Misalnya, institusi yang konsisten dalam menjalankan prinsip etis akan mendapatkan dukungan yang lebih luas dari masyarakat (Saeed, 2015).
Dalam pengelolaan keuangan syariah, integritas juga menjadi modal utama dalam menghadapi persaingan global. Lembaga dengan integritas tinggi cenderung mampu menjaga reputasi dan mengembangkan bisnis dengan cara yang berkelanjutan. Hal ini sangat penting mengingat dinamika pasar yang terus berubah dan tuntutan masyarakat yang semakin tinggi akan transparansi (Aziz, 2017).
Selain itu, integritas membantu lembaga menghindari praktik-praktik yang dapat merugikan nasabah dan merusak citra organisasi. Pengawasan internal dan sistem pelaporan yang jujur merupakan bagian dari upaya mempertahankan integritas di setiap lini operasional. Sebagai contoh, penerapan sistem whistle blowing internal telah membantu mendeteksi potensi penyimpangan sedini mungkin (Rahim, 2017).
Dengan demikian, integritas menjadi fondasi utama yang menghubungkan etika dan kepemimpinan dalam keuangan syariah. Melalui upaya yang konsisten untuk menjaga integritas, lembaga keuangan syariah dapat memastikan bahwa setiap aktivitasnya tidak hanya menguntungkan secara ekonomi, tetapi juga memberikan manfaat sosial yang luas (Iqbal, 2014).
14.3.1 Pentingnya Integritas dalam Pengelolaan Dana
Integritas dalam pengelolaan dana memastikan bahwa setiap transaksi dilakukan secara jujur dan adil. Tanpa integritas, kepercayaan antara lembaga keuangan dan nasabah akan rapuh. Sebagai contoh, dana investasi yang dikelola dengan integritas tinggi menjamin bahwa hasil keuntungan didistribusikan secara proporsional kepada para investor (Mustafa, 2018).
Pengelolaan dana yang mengedepankan integritas juga menghindari praktik korupsi dan penyalahgunaan kewenangan. Lembaga keuangan syariah menerapkan standar etika yang ketat sehingga setiap penggunaan dana dapat dipertanggungjawabkan secara transparan. Contohnya, penggunaan dana untuk proyek sosial harus melalui mekanisme verifikasi dan audit internal yang akurat (Hassan, 2016).
Lebih jauh lagi, integritas berperan dalam membangun reputasi lembaga di mata investor dan masyarakat. Lembaga yang dikenal memiliki integritas tinggi cenderung menarik lebih banyak dana investasi dan dukungan sosial. Hal ini terlihat pada peningkatan partisipasi masyarakat dalam program keuangan syariah yang telah teruji integritasnya (Aziz, 2017).
14.3.2 Cara Membangun Integritas pada Pegawai Lembaga Keuangan Syariah