Mohon tunggu...
Ali Aminulloh
Ali Aminulloh Mohon Tunggu... Dosen

Hidup ini adalah ibadah, maka jalani kehidupan ini penuh makna dengan segenap ketulusan hati, maka kita akan mendapatkan kebahagiaan sejati dimanapun dan kapanpun dan dalam situasi apapun

Selanjutnya

Tutup

Financial

Etika dan Kepemimpinan dalam Keuangan Syariah (Tema 14)

20 Juni 2025   18:05 Diperbarui: 20 Juni 2025   19:36 303
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Membangun integritas pada pegawai memerlukan pendekatan holistik yang mencakup pelatihan, kebijakan, dan pengawasan internal. Setiap pegawai harus memahami nilai-nilai etika dan tanggung jawab yang melekat pada tugas mereka. Program orientasi dan pelatihan berkala tentang etika kerja menjadi salah satu langkah awal yang efektif (Rahim, 2017).

Selain pelatihan, penetapan kebijakan disiplin yang jelas juga sangat penting dalam membangun integritas. Kebijakan tersebut harus mencakup sanksi tegas bagi pelanggaran etika, sehingga setiap pegawai terdorong untuk menjalankan tugasnya dengan penuh tanggung jawab. Misalnya, penerapan sistem penghargaan bagi pegawai yang menunjukkan integritas tinggi dapat memotivasi seluruh tim (Saeed, 2015).

Pengawasan dan evaluasi rutin merupakan mekanisme penting untuk memastikan integritas tetap terjaga. Lembaga keuangan syariah sering kali menggunakan audit internal dan sistem pelaporan rahasia untuk mendeteksi adanya penyimpangan. Contoh kongkritnya adalah penerapan platform digital yang memungkinkan pegawai melaporkan pelanggaran etika secara anonim, sehingga meningkatkan akuntabilitas internal (Fatimah & Nur, 2018).

14.3.3 Studi Kasus Integritas dalam Pengelolaan Keuangan Syariah

Studi kasus pada salah satu bank syariah di Indonesia menunjukkan bahwa penerapan prinsip integritas dapat meningkatkan kinerja keuangan secara signifikan. Bank tersebut menerapkan sistem audit internal yang ketat dan mekanisme whistle blowing yang efektif sehingga setiap penyimpangan dapat terdeteksi sejak dini. Hasilnya, kepercayaan nasabah meningkat yang berdampak pada pertumbuhan aset yang stabil (Iqbal, 2014).

Kasus lain yang menarik adalah lembaga keuangan syariah yang berhasil mengelola dana zakat secara transparan. Dengan melibatkan dewan pengawas syariah dan menerbitkan laporan keuangan secara terbuka, lembaga tersebut mampu mendistribusikan dana kepada penerima yang tepat. Langkah ini tidak hanya meningkatkan kepercayaan publik, tetapi juga menjadi model bagi lembaga lain dalam pengelolaan dana sosial (Mustafa, 2018).

Studi kasus tersebut mengajarkan bahwa integritas tidak hanya penting untuk menjaga kestabilan keuangan, tetapi juga untuk menciptakan dampak sosial yang positif. Lembaga yang mengedepankan integritas mampu menginspirasi kepercayaan masyarakat dan mendukung pembangunan ekonomi yang berkelanjutan. Hal ini menegaskan bahwa integritas adalah modal utama yang harus terus dikembangkan dalam praktik keuangan syariah (Aziz, 2017).

Pertanyaan untuk Evaluasi Pemahaman

Apa yang dimaksud dengan etika dalam pengelolaan keuangan syariah dan mengapa nilai kejujuran serta transparansi sangat penting?

Bagaimana penerapan etika dapat mempengaruhi kinerja keuangan lembaga syariah?

Sebutkan contoh konkret implementasi etika dalam transaksi keuangan syariah!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun