Mohon tunggu...
Ali Iskandar
Ali Iskandar Mohon Tunggu... Pelayan Maszawaibsos

Peminat Sosial Humaniora, tinggal di Lumajang.

Selanjutnya

Tutup

Love

Sakinah, Mawaddah dan Rahmah

14 Februari 2025   05:25 Diperbarui: 14 Februari 2025   05:13 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

@ ali iskandar *


Ketiga kalimah diatas demikian akrab ditelinga khususnya ketika musim nikah telah tiba. Kalimat itu itu amat mudah terucap meluncur dari siapapun khususnya bagi  mereka yang baru saja menikah. Mudahnya ucapan tidak berbanding lurus dengan kenyataan. Realitasnya ketiga kata diatas ternyata perlu perjuangan yang tak kenal lelah untuk mewujudkannya.


Diantara mereka bukan tidak mungkin ada yang belum mengenal secara utuh apa yang dimaksud ketiga kalimah diatas. Serta ciri apa yang perlu dipersiapkan bagi setiap pasangan sah untuk mewujudkannya.
Sakinah


Secara bahasa berarti tenang, ketenangan. Dalam bahasa jawa dikenal dengan kata seken. Atau ada kalimat "talenono barang iku seng seken". Maksudnya "ikatlah sesuatu itu yang rapat".  Keluarga sakinah adalah keluarga yang seken, keluarga yang rapat, tidak mudah goyah oleh goyangan besar terlebih kecil. Jika boleh diumpamakan ikatan suami istri dalam keluarga  sakinah bagaikan mur dan baut. Ketika ia telah menyatu maka akan mengikat apapun perangkat yang diikat. Tiada lepas sendiri kecuali ada yang membukanya. Mur dan baut itu tetap menyatu meski korosi menghampirinya.


Dilihat dari fungsinya mur dan baut dapat menyatukan ragam komponen atau perangkat sampai menjadi sebuah benda yang memberikan manfaat nyata bagi siapapun. Sepeda motor misalnya adalah ragam perangkat yang berserakan disatukan mur dan baut ini. Bila telah selesai rakitan sepeda itu secara sempurna maka memberikan rasa aman atau sakinah bagi penggunanya kemanapun ia pergi.


Ilustrasi ini menunjukkan seken-nya ikatan pernikahan itu tetap berlangsung sampai tua. Ikatan yang rapat itu atau dalam alqur'an diistilahkan dengan miitsaqon ghalidzan (QS. 4:21) memberikan kesan mendalam bagai orang lain untuk senantiasa menirunya. Keluarga sakinah bukan hanya dinikmati oleh mereka berdua saja. Tetapi memberikan kesan bagi tetangga, handai taulan untuk meneladaninya. Pada tingkatan tertentu dengan ketenangan keluarga yang ia punya berdampak  untuk menyatukan keluarga yang retak, menjadi jujugan bagi siapapun yang ingin tahu resep kesakinahan keluarga mereka berdua.


Menurut  Prof. Ahmad Mubarok diantara resep sakinah dalam keluarga, pertama adalah saling membutuhkan.  Karena itu al quran menisyaratkan dengan pakaian (QS. 2:187). Fungsi pakaian ada tiga yaitu menutup aurat, melindungi panas dingin dan sebagai perhiasan.  Suami istri memfungsikan ketiga-tiganya itu dalam rumah tangga dan tampil membanggakan suami, suamipun tampil membanggakan istri dirumah sendiri dan tidak dibalik, tampil membanggakan dihadapan orang banyak serta menyebalkan dirumah sendiri.


Kedua bergaul memperhatikan hal-hal yang secara social dianggap ma'ruf  (QS. 4:19). Hal ini terutama menjadi perhatian bagi mereka yang mempunyai latar belakang budaya, sifat dan karakter yang mencolok. Istri asal batak yang berkarakter choleris, suka memerintah  yang keras bersuamikan orang jawa solo yang mempunyai sifat dasar phlegmatic, minta diperhatikan. Ketiga memperhatikan hadis nabi bahwa pilar keluarga sakinah ada lima yakni : memiliki kecenderungan kepada agama, yang muda menghormati yang tua, sederhana dalam belanja, santun dalam bergaul dan selelu instropeksi (muttafaq alaih).


Sungguh senang memandang sakinahnya keluarga mereka, memandangnyapun menumbuhkan rasa senang .  Terlebih bergaul dengan mereka.  Tentu tidak mudah mewujudkan ikatan sakinah tersebut.

  Sebagaimana keluarga pada umumnya ada kerikil kecil yang mengurangi rasa nyaman dalam perjalanan hidup berkeluarga. Ada perselisihan yang menjadi hiasan dalam perjalanan hidup suami istri.  Yang membedakan antara sakinah tidaknya keluarga satu dengan yang lainnya adalah kemampuan mereka dalam mengelola konflik yang terjadi dalam keluarga.


Mawaddah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun