"Seorang muhajir sejati adalah orang yang meninggalkan apa yang dilarang oleh Allah."
(HR. Bukhari dan Muslim)
Makna hadis ini menunjukkan bahwa hijrah bukan hanya berpindah secara fisik, melainkan pergeseran kesadaran dan karakter.
Etos hijrah mengajarkan
Dari malas menjadi produktif.
Dari emosional menjadi rasional.
Dari egois menjadi sosial.
Dari mengejar pujian manusia menjadi mencari ridha Allah.
Hijrah adalah proses membangun etos spiritual dan moral yang menumbuhkan disiplin, kejujuran, dan integritas dalam setiap tindakan.
3. Etos Hijrah dalam Dimensi Sosial
Hijrah juga bermakna sosial. Ia menuntut kita menjadi pribadi yang berkontribusi bagi kebaikan bersama. Nabi dan para sahabat membangun masyarakat Madinah bukan dengan retorika, melainkan dengan aksi kolektif yang berpihak pada keadilan dan kemaslahatan umat.