3. Dimensi Politik dan Ekonomi
Ekonomi: Dengan beban pajak ringan, daya beli naik, konsumsi meningkat, dan ekonomi tumbuh.
Politik: Narasi "pendapatan naik, pajak turun" adalah strategi komunikasi yang populis, menyentuh aspirasi rakyat banyak.
Fiskal: Pemerintah tetap ingin menjaga penerimaan negara dengan memperluas basis pajak, bukan sekadar menaikkan tarif.
4. Tantangan Kebijakan
1. Defisit APBN: Belanja negara 2025 diproyeksikan mencapai Rp 3.500 triliun, sementara penerimaan pajak hanya sekitar Rp 2.200 triliun.
2. Rasio Utang: Masih di kisaran 38,6% dari PDB pada 2024 (Kemenkeu).
3. Inflasi: Jika daya beli naik drastis tanpa diimbangi produksi, risiko inflasi membayangi.
4. Keadilan Sosial: Jika salah desain, keringanan pajak lebih banyak dinikmati kelas menengah-atas ketimbang masyarakat bawah.
5. Perspektif Akademis
Dalam teori ekonomi fiskal, hal ini dapat dijelaskan melalui Laffer Curve, yang menunjukkan bahwa menurunkan tarif pajak di titik tertentu bisa justru meningkatkan penerimaan negara.
Namun, keberhasilan strategi ini bergantung pada: